Gunung Kidul, 3/10 (ANTARA) - Para orang tua diimbau untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi remaja, karena banyaknya kasus pelecehan seksual remaja merupakan wujud degradasi moral akibat pengaruh negatif media massa.
"Oleh karena itu, Dinas Pendidikan mengimbau para orang tua dan masyarakat untuk lebih peduli dengan kesehatan reproduksi remaja," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Suwarsih Madya, di sela acara Jambore Daerah Pramuka DIY 2010, di Paliyan, Kabupaten Gunung Kidul, Minggu.
Menurut dia, perilaku seksual remaja saat ini lebih banyak dipengaruhi tontonan media televisi dan situs internet yang tidak mendidik, sehingga berdampak pada degradasi moral remaja.
Oleh karena itu, kata dia, peran aktif orang tua serta masyakat menjadi sangat penting untuk lebih peduli terhadap kesehatan reproduksi remaja.
Ia mengatakan saat ini Dinas Pendidikan melalui guru mata pelajaran juga diminta untuk mengkomunikasikan materi kesehatan reproduksi remaja (KRR) kepada para murid-muridnya.
"Peran guru sangat penting, khususnya guru bimbingan konseling dan guru mata pelajaran biologi untuk menanamkan pemahaman para murid terkait KRR, terutama perilaku seksual mereka," katanya.
Menurut dia, materi kesehatan reproduksi apabila dijadikan mata pelajaran muatan lokal tersendiri, akan membebani para murid. "Untuk saat ini sudah ada 17 mata pelajaran, kalau mau ditambah mata pelajaran khusus tentang kesehatan repdouksi remaja, tentu akan banyak kesulitan, baik dalam penjadwalan maupun kurikulumnya," katanya.
Ia mengatakan meskipun tidak menjadi mata pelajaran tersendiri, materi KRR yang sebagian masuk dalam mata pelajaran biologi akan dipertajam dalam kegiatan ekstra kurikuler melalui kegiatan Palang Merah Remaja, OSIS, Pramuka, dan kegiatan lainnya.
"Remaja sekolah sebaiknya juga lebih memperbanyak kegiatan yang positif, sehingga dapat terhindar dari berbagai dampak negatif dari kemudahan memperoleh informasi melalui berbagai tontonan yang tidak mendidik, misalnya dengan mengikuti kegiatan penelitian ilmiah remaja," katanya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gunung Kidul AKP Widy Saputra mengatakan pada September 2010 menerima dua pengaduan dari masyarakat yang menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan di sekolah.
"Kami sudah menerima dua laporan pengaduan adanya tindak pelecehan seksual yang menimpa dua anak sekolah, dan dilakukan oleh temannya sendiri sesama remaja pada September 2010. Yang pertama menimpa siswa SMP usia 13 tahun warga Girisubo, sedangkan satunya lagi warga Kecamatan Semanu," katanya. (ANT-160/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010