Kemudahan berusaha terus ditingkatkan. Kami akan kawal. Namun investor dan pengusaha di daerah harus tumbuh bersama, menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi kedua pihak

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan pertemuan dengan American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) di New York, Amerika Serikat, di sela kunjungan kerjanya ke negeri Paman Sam untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-AS.

Dalam kunjungannya, Bahlil menegaskan komitmen pemerintah untuk terus bebenah diri agar menjadi tempat yang ramah bagi investor, melalui kemudahan perizinan dan pengawalan investasi.

"Kemudahan berusaha terus ditingkatkan. Kami akan kawal. Namun investor dan pengusaha di daerah harus tumbuh bersama, menciptakan lapangan pekerjaan dan kesejahteraan bagi kedua pihak," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Bahlil mengatakan AS merupakan investor penting bagi Indonesia. Hubungan kedua negara perlu terus diperkuat dan ditingkatkan, sehingga potensi kerja sama dan investasi AS di Indonesia dapat semakin meningkat.

Ia juga menjelaskan perkembangan investasi di Indonesia, khususnya terkait Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) dan sistem OSS (Online Single Submission) Berbasis Risiko yang sedang disiapkan oleh Kementerian Investasi.

Dengan proses pengajuan izin investasi yang sudah terdigitalisasi dan tersentralisasi dalam sistem OSS, nantinya pengusaha dari AS dapat mengajukan izinnya tanpa perlu ke Indonesia.

Bahlil menjelaskan selain memberi kemudahan bagi investor, UU CK juga membuka kesempatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia bisa tumbuh dan berkembang.

Direktur Eksekutif American Indonesian Chamber of Commerce (AICC) Wayne Forrest mengungkapkan apresiasinya atas perbaikan-perbaikan iklim investasi yang dilakukan Indonesia.

Menurut Forrest, pandemi Covid-19 membuat perusahaan AS tidak bisa agresif seperti pada saat situasi normal. Namun, tetap ada beberapa perusahaan yang menjajaki minatnya berinvestasi di Indonesia pada sektor energi dan kelistrikan.

"Saya sangat mengapresiasi terobosan regulasi yang dilakukan pemerintah Indonesia. Saya akan terus memberikan dorongan kepada perusahaan-perusahaan AS untuk berinvestasi ke Indonesia," janji Forrest.

Sementara itu, Konjen RI di New York Arifi Saiman menyampaikan apresiasinya kepada Menteri Investasi yang masih bersedia berkunjung ke AS di masa sulit ini. Menurut dia, kunjungan tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah meningkatkan hubungan kerja sama ekonomi kedua negara.

"Pak Bahlil adalah menteri pertama yang berkunjung ke KJRI New York di tahun 2021. Kami bersyukur karena ada beberapa investor potensial yang sedang menjajaki peluang investasi ke Indonesia. Adanya UU CK menjadi kekuatan Indonesia di mata investor," kata Arifi Saiman.

Kementerian Investasi/BKPM mencatat total realisasi investasi asal Amerika Serikat periode 2016-Maret 2021 mencapai 6,6 miliar dolar AS dan menempati peringkat ke delapan. Ada pun sektor investasi yang mendominasi selama periode tersebut yaitu pertambangan; jasa lainnya; listrik, gas, dan air, hotel dan restoran, dan industri kimia dan farmasi. Berdasarkan lokasinya, 85 persen realisasi investasi tersebut berada di luar pulau Jawa dengan mayoritas di wilayah Papua.

Baca juga: Bahlil tekankan kolaborasi pusat dan daerah tangani kendala investasi
Baca juga: Perkuat UMKM, Kementerian Investasi gandeng Forum Rektor Indonesia
Baca juga: Bahlil mau RI dikenal jadi negara industri penghasil baterai listrik

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021