Sidoarjo (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy di sela mengunjungi PT. Interbat yang berada di Kabupaten Sidoarjo, Selasa, Jawa Timur memastikan jika obat perawatan bagi pasien COVID-19 masih aman.

"Secara umum kondisi ketersediaan obat cukup bagus," ucapnya dalam keterangan tertulis .

Kedatangannya untuk memastikan produksi obat perawatan bagi pasien COVID-19 yang diproduksi industri farmasi tersebut masih berjalan.

Baca juga: Menko PMK: Pemda bisa saling berbagi pengalaman atasi stunting

Kunjungan kerja Menko PMK RI yang di dampingi oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak siang tadi diterima oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali. Sebelumnya Muhadjir Effendy juga telah meninjau gudang penyimpanan obat di Dinas Kesehatan Jatim.

Menko PMK RI Muhadjir Effendy mengatakan kondisi ketersediaan obat di Jawa Timur sudah cukup bagus dan distribusinya ke daerah lain dinilainya juga baik.

Namun, kata dia, ada salah satu jenis obat impor bagi perawatan pasien COVID-19 yang jumlahnya terbatas. Untuk itu dirinya akan segera menggelar rapat untuk membahas permasalahan tersebut.

Muhadjir Effendy juga memastikan produksi obat bagi perawatan pasien COVID-19 yang diproduksi industri farmasi di Kabupaten Sidoarjo masih aman.

Dari pantauannya, produksinya melimpah dan salah satu jenis obat azitromisin yang masih terus diproduksi oleh PT. Interbat. Untuk itu masyarakat diminta tidak cemas terkait keberadaan obat tersebut.

"Azitromisin sangat melimpah, tidak ada masalah," ujarnya.

Baca juga: Menko PMK imbau masyarakat bersedekah tabung oksigen

Menko PMK RI Muhadjir Effendy meminta pelaku usaha farmasi tidak melakukan penimbunan obat. Apalagi obat yang berkaitan dengan penyembuhan COVID-19.

Ia meminta pengusaha obat maupun pedagang obat untuk tidak memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk mengambil keuntungan yang berlebihan. Dengan begitu upaya memerangi pandemi COVID-19 yang dilakukan pemerintah tidak mengalami kendala.

"Pelaku usaha obat mulai dari produksinya sampai pedagang ecerannya janganlah memanfaatkan orang yang sedang susah ini, Indonesia yang sedang susah ini untuk mengambil keuntungan," pintanya.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor atau yang akrab disapa Gus Muhdlor juga tidak menampik ada beberapa obat bagi perawatan kesembuhan Covid-19 impor yang agak susah didapat.

Seperti obat actemra direkomendasikan WHO yang dapat digunakan bagi pasien COVID-19. Namun dipastikannya obat lain bagi perawatan kesembuhan pasien COVID-19 masih lengkap.

Tidak ada kendala dalam pemenuhan obat perawatan pasien COVID-19 yang berada di rumah sakit rujukan COVID-19.

Salah satunya obat jenis azitromisin yang diproduksi oleh PT. Interbat yang berada di Sidoarjo. Bahkan diketahuinya produksi industri farmasi di tempat itu didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.

"Tidak ada kendala, namun ada beberapa obat impor yang negara-negara lain juga berebut kayak actemra itu agak susah didapat. Tapi di Sidoarjo kita cek masih lengkap misalkan azitromisin masih ready maupun obat anti virus lainnya," ucapnya.

Terkait ketersediaan vaksin COVID-19, Gus Muhdlor pastikan juga aman. Ketersediaan vaksin di Kabupaten Sidoarjo saat ini masih mencukupi. Stok vaksin COVID-19 di beberapa Puskesmas juga masih banyak. Kurang lebih masih seratus ribu dosis vaksin. Setiap hari vaksinasi di setiap Puskesmas terus berjalan.

"Untuk itu masyarakat tenang untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 yang masih terus berjalan. Saat ini sudah tercatat 490. 905 dosis vaksin COVID-19 yang digunakan," tukasnya.

Baca juga: IDI apresiasi pemberian paket obat gratis COVID-19 dari Presiden
Baca juga: PDIB: Paket obat COVID-19 dari Jokowi harus disalurkan tepat sasaran
Baca juga: Presiden Jokowi luncurkan 300 ribu paket obat COVID gratis minggu ini

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021