Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno di RS Bhayangkara di Medan, Minggu, mengatakan anggota kawanan perampok yang kepalanya pecah itu terkena ledakan granat yang dipegangnya sendiri.
Menurut Kapolda, granat itu tampaknya akan dilemparkan ke arah polisi yang menyergapnya di perbukitan di kawasan Dolok Masihul tersebut.
Namun karena dipegang terlalu lama, sementara pemicunya telah ditarik, akhirnya granat tersebut meledak dan mengenai dirinya sendiri.
Dalam penyergapan yang dilakukan itu, polisi menemukan tiga anggota kawanan perampok yang dua diantaranya tewas.
Sedangkan satu lagi anggota kawanan perampok selamat karena menyerahkan diri kepada masyarakat yang langsung dibawa warga ke Mapolsek Dolok Masihul.
"Dia menyerahkan diri karena lapar," kata Kapolda.
Setelah penangkapan tiga anggota kawanan perampok itu, polisi berhasil menemukan sembilan orang setelah Sabtu (2/10) menangkap enam orang yang empat diantaranya tewas ditembak.
Polisi masih mengejar anggota kawanan perampok yang lainnya yang diperkirakan berjumlah lima orang. "Diperkirakan mereka masih berada di lokasi," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno.
Keterangan yang didapatkan di Mako Satuan Brimob Polda Sumut, dua anggota kawanan perampok yang tewas itu bernama Dedi (kena ledakan granat) dan Rahmat (ditembak).
Sedangkan anggota kawanan perampok yang menyerahkan diri M. Khoir alias Butong dan masih ditahan di Mapolsek Dolok Masihul. (*)
I023/M034/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010