Jerusalem (ANTARA News) - Seorang penjaga perbatasan Israel, Ahad menembak mati seorang warga Palestina yang berusaha merebut senjatanya ketika ditahan karena berusaha memasuki Jerusalem timur dari Tepi Barat, kata seorang personil polisi.

Seperti dilaporkan AFP, pria itu ditahan bersama dengan satu kelompok warga Palestina sebelum ia ditembak mati oleh penjaga perbatasan, kata sumber polisi yang tidak bersedia namanya disebutkan.

Korban  tewas berusia 37 tahun, ayah  dari enam anak, berasal dari Al Khalil (Hebron) di Tepi Barat yang diduduki negara Zionis itu, kata sumber tersebut.

Ribuan warga Palestina menyelinap masuk ke Israel setiap hari dari Tepi Barat dalam usaha mecari kerja walaupun ada perintang jalan, satu jaringan tembok pemisah dan pagar di sepanjang wilayah itu dan melalui Jerusalem yang dicaplok negara Yahudi itu.

Pada 22 September, bentrokan meletus di Jerusalem setelah seorang pemukim Yahudi menembak mati seorang warga Palestina dalam satuk konfrontasi di permukiman yang tegang di bagian timur kota yang berpenduduk mayoritas warga Arab itu.

Israel menduduki Jerusalem timur dalam Perang Arab-Israel tahun 1967 dan menganeksasinya, satu tindakan yang tidak diakui masyarakat internasional. Israel menganggap seluruh kota itu sebagai ibu kotanya dan tidak bisa dipisahkan.

Palestina menuntut Jerusalem timur sebagai ibu kota negara mereka kelak, dan status masa depan kota itu tetap merupakan salah satu dari masalah-masalah paling rumit dalam konflik Timur Tengah yang telah berlangsung puluhan tahun itu.
(H-RN/H-AK)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010