Cilacap (ANTARA News) - Jenazah Serda Subur (34), anggota TNI Kompi Senapan B Yonif Linud 328 Kostrad, Cilodong, Bogor, yang tewas dalam kecelakaan di Stasiun KA Petarukan, Kabupaten Pemalang, dimakamkan secara militer di Cilacap, Minggu siang.

Jenazah almarhum yang tiba di kampung halamannya di Jalan Kendal RT 02 RW 07, Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, sekitar pukul 04.00 WIB, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cirandu, sekitar pukul 12.00 WIB.

Dalam upacara pemberangkatan jenazah secara militer yang dipimpin Inspektur Upacara Kepala Minvet Kodim 0703 Cilacap Mayor Sunhari dengan Komandan Upacara Kapten Tukimin (perwira Kodim 0703 Cilacap), juga diisi tradisi "brobosan" (jalan tiga kali di bawah peti jenazah yang dilakukan keluarga almarhum).

Istri almarhum, Wiji Astuti (25) tampak dipapah saudaranya saat melaksanakan tradisi "brobosan" tersebut. Bahkan wanita yang sedang hamil tiga bulan ini hampir terjatuh karena menahan duka.

Secara terpisah, keponakan Serda Subur, Kamil (32) mengatakan, keluarga almarhum hingga saat ini masih berduka atas musibah tersebut.

Menurut dia, keluarga tidak pernah mendapat firasat apapun terkait musibah yang dialami pamannya ini.

"Apalagi almarhum jarang tinggal di sini. Selama ini dia tinggal di asrama Cilodong," katanya.

Informasi yang dihimpun ANTARA, almarhum Serda Subur memboyong istrinya Wiji Astuti (25) yang sedang hamil tiga bulan tersebut bersama anaknya yang berusia lima tahun ke rumah kedua orang tuanya, Baidi dan Wagiyem, di Kelurahan Tritih Kulon beberapa pekan lalu.

Hal itu dilakukan almarhum seiring kepindahan tugasnya ke Kodam IV/Diponegoro di Jawa Tengah.

"Almarhum yang baru menyelesaikan pendidikan bintara selanjutnya mendapat tugas di Kodam IV/Diponegoro. Dia bersama tiga rekannya naik KA Senja Utama menuju Semarang dan berencana melaporkan kepindahan mereka pada Senin (4/10)," kata Sertu Biduan, seorang bintara pelatih yang membimbing Serda Subur.

Menurut dia, tiga rekan almarhum yang turut mengalami musibah tersebut adalah Serda Harno Susilo menderita patah kaki, Serda Sumaryo menderita patah tulang pinggul, dan Serda Sawon yang kondisinya hingga kini belum diketahui.

Almarhum Serda Subur merupakan salah satu korban tewas tabrakan antara KA Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama di Stasiun KA Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. (*)

KR-SMT/I007

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010