Cilacap (ANTARA News) - Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah, menyelidiki kasus tumpahan minyak di perairan Cilacap-Nusakambangan, demikian Public Relations Section Head Pertamina RU IV, Kurdi Susanto di Cilacap, Minggu.
"Saat ini masih dalam penyelidikan. Namun Pertamina selaku perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, tidak menunggu hasil penyelidikan siapa yang salah, sehingga kami pro-aktif untuk menanggulanginya," katanya.
Menurut dia, tumpahan minyak tersebut tidak terlalu banyak dan hanya terkonsentrasi di sekitar Dermaga Wijayapura (penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan, red.) sehingga dapat segera ditanggulangi.
Kendati demikian, dia mengakui kemungkinan tumpahan terjadi saat pengisian minyak jenis MFO (Marine Fuel Oil) sebanyak 20 ribu kiloliter ke kapal tanker "MT Asia 17" di Dermaga Area 70 pada Sabtu malam (2/10), sekitar pukul 21.00 WIB.
"Saat pemompaan ternyata ada sedikit tumpahan. Walaupun sedikit, kalau di air menjadi luas," katanya.
Namun sesuai komitmen perusahaan ini terhadap lingkungan, kata dia, Pertamina segera menerjunkan tim untuk menangani tumpahan minyak tersebut.
Menurut dia, pihaknya dapat segera mengumpulkan kembali tumpahan minyak jenis MFO ini.
"Kami bersama Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap hingga saat ini masih menyelidiki penyebab tumpahan itu," katanya.
Secara terpisah, Ketua Bidang Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Indon Tjahjono mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih menyelidiki kasus tumpahan minyak tersebut dan berapa besar pengaruhnya terhadap nelayan.
"Kami belum bisa mengungkapkannya karena masih dalam penyelidikan," katanya.
Dari pantauan di sekitar Dermaga Wijayapura, tumpahan minyak tersebut mulai terurai meskipun di beberapa titik masih terlihat adanya gumpalan zat kimia penetral tumpahan minyak yang disemprotkan oleh tim dari Pertamina.(*)
KR-SMT/Z003
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010