Jakarta (ANTARA) - Pada usianya yang ke-29 hari ini Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis bisa menjadi bursa yang kompetitif ke depannya baik di skala regional maupun internasional.
"Ke depannya, BEI juga diharapkan dapat menjadi pilar perkembangan ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan kokoh," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam pernyataandi Jakarta, Selasa.
Selama 29 tahun perjalanannya, BEI telah mencatatkan sejumlah pencapaian untuk perkembangan pasar modal Indonesia, di antaranya diberlakukannya otomasi perdagangan dengan Jakarta Automated Trading System (JATS), Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta menjadi BEI pada November 2007.
Baca juga: KSEI: Jumlah SID melonjak, tembus 9 juta
Kemudian 2019, BEI bergabung dengan Sustainable Stock Exchange, menambah papan baru perdagangan, yaitu papan akselerasi, meluncurkan Indeks IDX Value30 dan IDX Growth30, serta merelaksasi Exchange-Traded Fund (ETF).
Selain itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini mengalami perubahan sebesar 1,02 persen pada level 6.039,84 sampai dengan 9 Juli 2021 dibandingkan dengan akhir tahun lalu dengan rata-rata nilai transaksi hingga awal Juli mencapai Rp13,3 triliun dan rata-rata volume transaksi per hari mencapai 18,8 juta saham.
Selain itu frekuensi transaksi harian tumbuh lebih dari 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1,2 juta kali, menempati posisi pertama di ASEAN. Sampai dengan 9 Juli 2021, BEI telah berhasil menorehkan pencatatan efek baru yang terdiri dari 26 pencatatan efek saham, tiga obligasi baru, satu ETF baru, dan satu Efek Beragun Aset (EBA).
Baca juga: Lindungi investor, BEI bakal terapkan saham dalam pemantauan khusus
Data sampai dengan Juni 2021, jumlah investor telah mengalami peningkatan 44 persen menjadi 5,6 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID). Khusus untuk investor saham, peningkatan telah terjadi sebesar 48 persen menjadi 2,5 juta investor saham.
"Semua pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders pasar modal Indonesia," ujar Yulianto.
Selain itu pada awal 2021 BEI telah meluncurkan klasifikasi industri baru untuk perusahaan tercatat pada 25 Januari 2021, serta peluncuran indeks syariah baru, yakni Indeks IDX-MES BUMN 17 pada 29 April 2021.
Baca juga: BEI harap IPO unicorn tarik investor dan naikkan bobot saham RI
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021