Palembang (ANTARA) - Kelangkaan oksigen yang terjadi di sejumlah provinsi di Tanah Air, berdampak lonjakan kasus positif COVID-19 menjadi permasalahan serius karena dapat menimbulkan jatuhnya korban jiwa.

Melihat permasalahan itu, pejabat di Provinsi Sumatera Selatan bergerak cepat bersinergi dengan pengusaha terutama yang memproduksi oksigen agar tidak terjadi kelangkaan serta bisa membantu daerah lain.

Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menggandeng PT OKI Pulp & Paper Mills untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen rumah sakit di provinsi setempat yang meningkat menghadapi lonjakan kasus positif COVID-19 beberapa bulan terakhir.

Penyaluran bantuan oksigen perdana produksi PT OKI Pulp & Paper Mills 30 ton ke rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Palembang dan beberapa daerah lainnya, dilepas Gubernur Sumsel Herman Deru dalam acara khusus di lapangan apel Mapolda, Palembang, Senin (12/7).

Baca juga: Atasi kelangkaan oksigen di RS rujukan, Gubernur Sumsel bantu Jabar

Bantuan CSR dalam bentuk liquid oksigen menggunakan dua unit mobil iso tank dilakukan Wakil Direktut PT.OKI Pulp & Paper Mills, Gadang Hartawan kepada Kapolda Sumsel, Irjen Pol.Eko Indra Heri disaksikan Gubernur Herman Deru dan Danrem 044 Gapo, Brigjen TNI Jauhari .

Gubernur Sumsel Herman Deru pada kesempatan itu mengapresiasi kepedulian perusahaan di bawah bendera PT.Sinar Mas Group itu yang telah menyalurkan bantuan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berupa oksigen untuk kebutuhan medis dalam penanganan COVID-19 di Palembang dan daerah lainnya, termasuk Jawa Barat.

"Ini semua atas inisiasi Kapolda Sumsel, Irjen Pol Eko yang telah mengajak perusahaan yang memproduksi oksigen untuk menyalurkan bantuan 02 bagi rumah sakit rujukan COVID-19," ujarnya.

Menurut gubernur, semua mempunyai kewajiban menginisiasi kepedulian sosial di masa pandemi ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bantuan yang bermanfaat di masa pandemi termasuk oksigen yang merupakan sarana kehidupan yang paling utama dibutuhkan manusia sangat dinantikan masyarakat.

Untuk itu, kegiatan yang diinisiasi Kapolda ini diharapkan dapat diikuti oleh institusi dan lembaga lainnya, karena berbagai permasalahan yang timbul dampak pandemi COVID-19 dapat diatasi dengan baik jika dilakukan secara bersama-sama.

"Tidak mungkin permasalahan yang timbul dampak pandemi COVID-19 bisa diatasi dengan baik secara sendirian, untuk itu sinergisitas antar-pejabat dan pengusaha yang dibangun selama ini perlu dipererat," ujar gubernur.

Baca juga: Pemerintah siapkan tiga strategi atasi kelangkaan oksigen

Sementara Kapolda Irjen Pol Eko Indra Heri menjelaskan bahwa menghadapi kondisi terjadi kelangkaan oksigen di sejumlah provinsi di Tanah Air, pihaknya berupaya mengantisipasinya agar tidak terjadi di Sumsel dengan menggandeng perusahaan yang memproduksi oksigen.

Salah satu perusahaan yang memproduksi oksigen di Sumsel yakni PT.OKI Pulp & Paper Mills (Sinar Mas Group) yang selama ini digunakan untuk kebutuhan sendiri operasional pabrik kertas.

Dengan bantuan CSR perusahaan tersebut, diharapkan kebutuhan oksigen rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Palembang dan beberapa daerah di Sumsel lainnya dapat dipenuhi dengan baik bahkan bisa dikirim ke daerah lain yang mengalami kelangkaan, kata kapolda.

Sementara Wakil Direktur PT OKI Pulp & Paper Mills, Gadang Hartawan menambahkan komitmen perusahaannya membantu pengadaan stok oksigen 1.200 ton per bulan.

"Dari kapasitas 1.200 ton liquid oksigen ini, sedianya akan mampu mengisi sekitar 1.000.000 tabung oksigen medis dengan volume 1 M3," ujarnya.

Dia menjelaskan, di masa pandemi sekarang ini, pihaknya mengoptimalkan produksi oksigen harian dan bahkan memproduksi ekstra untuk berpartisipasi dalam pengadaan oksigen bagi pasien COVID-19.

Dengan mengoptimalkan produksi oksigen cair, bisa membantu mengatasi kekurangan oksigen di wilayah Sumatera Selatan, dan daerah lainnya seperti Riau, Jambi dan beberapa provinsi di Pulau Jawa,” ujar Gadang.


Oksigen RS Sumsel aman

Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, Lesty Nuraini menyatakan, persediaan oksigen di rumah sakit rujukan yang ada di wilayah provinsi setempat aman atau tersedia sesuai dengan kebutuhan.

"Meskipun terjadi lonjakan pasien COVID-19 di rumah sakit yang tersebar di 17 kabupaten/kota, kebutuhan oksigen dapat dipenuhi oleh empat perusahaan penghasil oksigen yang ada di Sumsel," kata Lesty.

Baca juga: Puan minta pemerintah atasi kelangkaan oksigen untuk pasien COVID-19

Perusahaan penghasil oksigen di provinsi ini seperti PT.Ligasin, Samator, PT.Pusri, PT.OKI Pulp & Paper Mills setiap hari memiliki kapasitas produksi hingga 100 ton per hari.

Sementara kebutuhan oksigen rumah sakit rujukan COVID-19 di provinsi ini masih di bawah kapasitas produksi perusahaan tersebut, yakni12 sampai 15 ton per hari.

Melihat kondisi tersebut, produsen oksigen Sumsel masih bisa menyuplai ke provinsi lain yang dalam kondisi terjadi lonjakan kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini, katanya.

Menurut dia, meskipun wilayah Sumsel dalam kondisi aman persediaan oksigennya, pihaknya meminta masyarakat membantu menekan angka kasus positif COVID-19 yang mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir dengan meningkatkan perilaku hidup sehat serta mematuhi protokol kesehatan.

Jika lonjakan kasus COVID-19 tidak bisa ditekan, bisa menimbulkan masalah tidak tersedianya tempat perawatan pasien dan kelangkaan oksigen di rumah sakit seperti yang terjadi di sejumlah provinsi di Tanah Air, ujar kadinkes.


Sumsel bantu Jabar

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru membantu Pemerintah Jawa Barat mengatasi kelangkaan oksigen di rumah sakit rujukan COVID-19 menghadapi lonjakan pasien terinfeksi virus Corona dalam beberapa bulan terakhir.

Untuk membantu Pemerintah Jawa Barat, difasilitasi komunikasi dengan manajemen PT.OKI Pulp & Paper Mills yang memiliki kelebihan produksi liquid oksigen untuk kebutuhan industri kertas.

Gubernur Herman Deru menjelaskan, menghadapi kelangkaan oksigen seiring terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19, pihaknya berupaya mengatasinya dengan melakukan pendekatan ke sejumlah perusahaan yang memprpduksi oksigen.

Perusahaan yang memproduksi oksigen di wilayah Sumsel ada empat, yakni PT.Ligasin, Samator, PT.Pusri, dan PT.OKI Pulp & Paper Mills.

Perusahaan tersebut menyatakan siap memaksimalkan produksi untuk mencegah terjadinya kelangkaan oksigen di wilayah Sumsel dan membantu provinsi lainnya yang akhir-akhir ini mengalami kelangkaan oksigen melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility-CSR).

Baca juga: Pemprov Jabar terima 10 ton oksigen dari PT Pusri

Salah satu provinsi yang telah dibantu, yakni Jawa Barat, Bantuan itu diupayakan untuk daerah lain yang membutuhkan, katanya.

Sementara Wakil Ketua Posko Harian Oksigen Jabar, Begin Troys ketika berkunjung ke Palembang, Senin (12/7) mengatakan, pihaknya berupaya melakukan pencarian sumber pasokan oksigen untuk mengatsi kelangkaan di rumah sakit dampak lonjakan pasien COVID-19.

"Kami mendapat informasi di Sumsel terdapat industri yang menghasilkan oksigen, untuk itu tim datang ke daerah ini dan difasilitasi Gubernur Sumsel, Herman Deru bertemu dengan manajemen PT.OKI Pulp & Paper Mills yang menyatakan siap membantu Jabar," ujarnya.

Melalui sinergisitas pejabat dan pengusaha di Sumsel, tidak hanya mampu mencegah terjadinya kelangkaan oksigen di provinsi setempat tetapi mampu membantu daerah lain.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021