Bangkalan (ANTARA News) - PT Jasa Marga membuka kembali jembatan Suramadu, untuk kendaraan sepeda motor dan mobil, setelah sebelumnya sempat ditutup sementara karena cuaca buruk.
"Kini arus lalu lintas di pintu masuk atau tolgate jembatan Suramadu kembali lancar. Tidak ada antrian panjang baik kendaraan roda dua maupun roda empat," kata Kepala Gerbang Tol Jembatan Suramadu, Sabtu sore.
Menurut Suharyono, kini pihaknya sudah membuka kembali jembatan Suramadu untuk warga yang ingin melintas disana.
"Sekarang angin sudah tidak kencang dan cuaca sudah kembali normal, jadi jembatan Suramadu sudah dibuka kembali," terang Suharyono.
Suharyono menjelaskan, penutupan jembatan Suramadu tersebut hanya berlangsung selama 20 menit dan itu dilakukan demi keselamatan para pengguna jembatan Suramadu sendiri.
"Jika tidak segera ditutup saat angin kencang, pihaknya khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bersama," katanya.
Menurut perkiraan prakirawan BMKG Stasiun Maritim Perak II Surabaya, Sinta Andayani, mengatakan, angin kencang yang terjadi di wilayah Selat Madura dan sekitarnya disebabkan oleh adanya awan hujan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya kecepatan pergerakan angin.
"Gejala umumnya di lapangan jika awanya telah menggumpal, maka pada saat itu kecepatan angin juga semakin tinggi dan perlu diwaspadai," katanya menjelaskan.
Ia menjelaskan, pengaruh angin lalena selama musim kemarau dan telah menyebabkan terjadinya `kemarau basah` juga menjadi salah satu penyebab terjadinya angin kencang. "Pengaruh lalena sampai sekarang masih kuat," katanya.
Sinta Andini mengemukakan, akibat dari fenomina angin lalena yang terjadi selama ini, diperkirakan juga bisa menyebabkan intensitas hujan sewaktu-waktu bisa turun diatas normal. "Kondisi ini juga perlu diwaspadai," katanya.
Menurut Sinta Andiri, kecepatan angin untuk wilayah Jawa Timur rata-rata sekitar 30 knot atau sekitar 50 kilometer per jam dengan ketinggian gelombang air laut antara 0,5 meter hingga 1,3 meter.
"Kalau tinggi kelombang air laut sebenarnya tidak terlalu berbahaya, namun angin kencang yang datang sewaktu-waktu akibat gumpalan awan hujan itu yang perlu diwaspadai," kata Sinta Andini.
Cuaca di daerah Jawa Timur untuk tiga hari ke depan diperkirakan berawan dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Perkiraan hujan diprakirakan bisa terjadi pada siang, sore, malam dan dini hari," terang Prakirawan BMKG Maritim Perak II Surabaya, Sinta Andiri menjelaskan.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010