"Biang keringat disebabkan produksi keringat yang berlebihan," katanya di Singkawang, Sabtu.
Dijelaskannya, bayi akan mudah terkena biang keringat bila udara panas dan lembab dengan ventilasi rumah kurang baik.
Selain itu, kata dia, mengenakan pakaian yang terlalu tebal dan ketat akan meningkatkan suhu tubuh bayi dan balita.
"Biang keringat bayi merupakan salah satu penyakit yang mengganggu buah hati. Dalam bahasa Jawa, biasa disebut keringet buntet, biasa terjadi akibat tersumbatnya kelenjar keringat sehingga keringat bayi yang keluar terkumpul di bawah kulit," katanya.
Biang keringat bayi ini, kata Winnellia, akan menimbulkan rasa gatal terutama di daerah paha dan bagian tubuh yang tertutup. Ia menambahkan, penyakit ini biasa muncul berulang kali, terutama ketika suhu udara panas dan pengap.
"Daerah tubuh yang biasa diserang biang keringat adalah sekitar dahi, leher, kepala, dada, punggung atau tempat-tempat tertutup yang mengalami gesekan-gesekan pada pakaian," katanya.
Ia melanjutkan, keluhan biasa timbul berupa rasa gatal seperti ditusuk-tusuk, kulit kemerahan disertai cairan jernih.
Dia mengingatkan kepada orang tua bayi untuk memperhatikan agar tidak memperparah keadaan kulit si bayi.
Caranya dengan memandikan bayi secara teratur pada pagi dan sore hari, dan keringkan dengan handuk lembut, terutama pada daerah lipatan kulit.
Pemberian bedak bayi jika diperlukan untuk menjaga agar kulit bayi tetap kering, sejuk dan segar.
"Dalam pemakaiannya jangan terlalu tebal agar pori-pori tidak tersumbat," jelas dia.
Dia mengingatkan jika biang keringat menjadi luka yang basah jangan dibedaki karena akan timbul gumpalan-gumpalan yang memperparah sumbatan kelenjar keringat.
Sedangkan bila timbul bisul, jelas dia, jangan dipencet karena kuman akan menyebar dan meluas ke permukaan kulit lainnya.
"Amati biang keringat bayi dengan seksama, jika biang keringat sudah menjadi infeksi, yang ditandai dengan bintik-bintik putih, orang tua segera menghubungi dokter," katanya.
Biasanya, kata Willenia, dokter akan memberikan salep untuk mengurangi peradangan lebih lanjut. "Jika biang keringat bayi sudah mengeluarkan nanah maka berikan antibiotika sesuai petunjuk dokter," katanya mengingatkan.
(U.ANT-169/T011/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010