Jakarta (ANTARA News) - Polisi mengamankan empat orang yang diduga terlibat dalam kasus penganiayan dan pembakaran rumah ibadah jemaah Ahmadiyah di Desa Cisalada, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Jumat (1/10) malam, kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Iskandar Hasan.

"Keempat orang tersebut masih diperiksa sebagai saksi di Polres Bogor untuk mengetahui lebih jelas persoalan yang terjadi, latar belakang dan motivasinya, sehingga persoalannya bisa menjadi terang-benderang," ujarnya usai diskusi "Polemik: Republik Konflik" di Jakarta, Sabtu.

Isknadar menjelaskan, informasi yang diterima Mabes Polri dari Kapolres Bogor, AKBP Tomex Korniawan, situasi di lokasi kejadian dan sekitarnya sudah kondusif.

Sejumlah warga yang sempat mengungsi, kata dia, sudah kembali lagi ke rumahnya masing-masing. Bahkan, anggota polisi dan TNI yang dibantu warga setempat, bersama-sama membersihkan puing-puing rumah ibadah yang terbakar.

Menurut Iskandar, selain mengamankan empat orang yang diduga terlibat, polisi juga sudah membawa dua warga yang menjadi korban penganiayaan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Satu korban yang mengalami luka ringan sudah kembali ke rumahnya, satu korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.

Menurut dia, polisi akan terus mengembangkan kasus ini untuk mengetahui duduk persoalannya secara terang benderang.

"Polisi akan mencari siapa provokatornya, siapa saja yang terlibat dalam penganiayaan dan pembakaran rumah ibadah," katanya.

Menurut dia, polisi akan meminta keterangan dari empat orang tersebut dan saksi lainnya.

Jika dari hasil pemeriksaan keempat orang tersebut terbukti terlibat pada aksi penganiayaan dan pembakaran rumah ibadah, kata dia, bisa saja statusnya dinaikkan menjadi tersangka.

Menurut Iskandar, pengamanan di lokasi kejadian masih terus dilakukan penjagaan oleh personil polisi dan dibantu oleh personil Brimob dari Kedung Halang Bogor serta personil TNI dari Batalyon 315 Bogor, yang seluruhnya ada sekitar 400 personil.

"Mereka akan terus stand by di lokasi sampai situasinya betul-betul kondusif," kata Iskandar Hasan.
(T.R024/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010