Solo (ANTARA News) - Pemerintah harus melakukan tindakan nyata dan bukan sekadar imbauan untuk menghentikan masalah bernegara dan berbangsa yang belakangan ini terjadi, seperti konflik etnis, komunitas, teroris dan kecelaan transportasi, tidak merambat ke mana-mana, kata Prof. DR Dien Syamsuddin.

"Tindakan-tindakan anarkis yang muncul belakangan ini kalau dibiarkan terus bisa ke mana-mana, maka negara perlu hadir didalamnya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada," kata Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu di Solo, Sabtu.

Untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang bermunculan ini juga tidak perlu saling menyalahkan dari pihak satu dengan lainnya, karena kalau ini sampai dilakukan justru juga tidak akan menyelesaikan masalah.

"Terus terang saya sangat prihatin adanya peristiwa-peristiwa ditanah air seperti itu. Untuk itu saya juga meminta kepada semua pihak agar mawas diri," ujarnya.

Berkautan masalah teroris yang akhir-akhir ini muncul kembali, Dien Syamsudin mengatakan, sebenarnya dari pihak Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah melakukan dakwah-dakwah yang luar bisa untuk mengatasi masalah teroris ini.

"Bayangkan saja kalau sampai dari para kiyai atau uztad yang tergabung dalam organisasi keagamaan ini tidak melakukan pencegahan lewat dakwah-dakwah tersebut, teroris itu akan lebih banyak lagi," katanya.

Untuk itu, ia mengimbau, dalam penanganan masalah ini hendaknya dilakukan bersama-sama yang terkait, dan jangan berbuat sendiri, seperti Detasemen Khusus (Densus) Anti-Teror 88.

Sehubungan dengan masalah pembakaran rumah Ahmadiyah di Bogor yang berlangsung JUmat (1/10) malem, ia menegaskan, hal itu masih tindakan kriminal murni

"Persoalan di Bogor itu jangan dikait-kaitkan yang lain karena dalam penyelidikan sementara ini masih kriminal murni," demikian Dien Syamsuddin.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010