Semarang (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub), Freddy Numberi, menegaskan, PT Kereta Api akan dievaluasi secara menyeluruh terkait dengan tabrakan antara KA Senja Utama dengan KA Argo Bromo Anggrek di Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang.

"Dari hasil evaluasi yang dilakukan akan diketahui penyebab kecelakaan KA yang menimbulkan puluhan korban jiwa ini apakah karena faktor manusia atau yang lainnya," kata Freddy Numberi saat tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang, Sabtu.

Menurut dia, saat ini yang terpenting adalah menangani seluruh korban baik yang meninggal dunia maupun yang menderita luka parah dan ringan, berkoordinasi dengan pihak terkait.

Secara umum, kata dia, kinerja PT KA sudah cukup baik dan berupaya secara maksimal menangani korban kecelakaan KA, namun ada beberapa bagian yang harus dibenahi termasuk sarana dan prasarananya.

"Kualifikasi dan sertifikasi para masinis harus ditingkatkan supaya mereka benar-benar andal dan profesional dalam menjalankan tugas," ujarnya.

Terkait dengan sanksi yang akan diberikan kepada pihak yang terbukti melakukan kesalahan dalam kecelakaan KA ini, Freddy mengatakan, hal tersebut menunggu hasil investigasi yang dilakukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Secara pribadi saya menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga korban meninggal dunia dan kepada korban luka-luka saya turut prihatin dengan musibah yang dialami saat ini," kata Freddy Numberi yang akan meninjau lokasi kecelakaan di Pemalang menggunakan KA dari Stasiun Poncol Semarang.

Kereta api kelas eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya, KA Argo Bromo Anggrek menabrak KA Senja Utama kelas bisnis jurusan Jakarta-Semarang di Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kejadian itu bermula ketika KA Senja Utama berhenti untuk memberikan kesempatan bagi KA Argo Bromo Anggrek melaju lebih dulu.

Namun, KA Argo Bromo Anggrek justru menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur dan menyebabkan sedikitnya 33 orang tewas serta sedikitnya 16 orang luka-luka.
(U.KR-WSN/N002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010