Ottawa (ANTARA) - Kanada pada Senin (12/7) mengatakan akan mewajibkan evaluasi rinci atas kemitraan penelitian universitas untuk melindungi hak kekayaan intelektual dan menjaga informasi sensitif dari tangan pemerintah asing.
Pedoman penelitian baru itu, yang dirinci dalam pernyataan pemerintah, muncul saat mata-mata dan campur tangan asing di Kanada mencapai tingkat Perang Dingin tahun lalu, sebagian karena kerentanan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
"Dengan mengharuskan penilaian risiko yang diajukan dengan permintaan dana penelitian, pedoman wajib baru ini akan membantu melindungi penelitian, pengetahuan, dan kekayaan intelektual Kanada," kata Menteri Inovasi Francois-Philippe Champagne dalam pernyataannya.
"Kami tidak akan mempertaruhkan keamanan nasional dan ekonomi Kanada. Proyek yang dianggap berisiko tinggi, atau di mana risikonya tidak dapat dikurangi, tidak akan didanai," tambahnya.
Pemimpin oposisi konservatif Erin O'Toole telah menyerang pemerintah Perdana Menteri Liberal Justin Trudeau dalam beberapa pekan terakhir karena tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kasus di mana dua peneliti China dikeluarkan dari Laboratorium Mikrobiologi Nasional Winnipeg pada 2019.
Kepolisian Kanada sedang menyelidiki kasus tersebut.
Universitas Kanada bergantung pada pembiayaan pemerintah, dan penelitian universitas hampir secara eksklusif didukung oleh dana federal, menurut Statistik Kanada.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kanada berencana jadikan ujaran kebencian daring sebagai kejahatan
Baca juga: Kelompok pribumi Kanada umumkan temuan ratusan kuburan nirtanda
Baca juga: Indonesia, Kanada luncurkan perjanjian perundingan komprehensif
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021