Pasalnya meski sudah hampir dua pekan berlalu, namun jenazah alharhum Ridwan terduga teroris itu, tidak juga diperbolehkan oleh polisi diambil keluarganya untuk segera dimakamkan, demikian dilaporkan dari Tandem Hilir, Sabtu.
Misnan Kepala Dusun Tendem Hilir Dua yang ditemui, mengungkapkan warga telah menggali kuburan untuk almarhum Ridwan, sejak dua hari setelah ia diumumkan tewas, dalam penyergapan Densus 88 di Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.
Karena jenazahnya tak juga diperbolehkan untuk diambil dan dimakamkan, warga pun menutup kembali lubang kuburan ini, katanya.
Menurut warga lainnya, beberapa kali ada pemberitahuan dari aparat kepolisian, bahwa jenazah almarhum akan dipulangkan, tapi hingga kini belum juga diserahkan kepada keluarganya.
Istri almarhum, Nurmala Sari, hingga kini tidak mengetahui keberadaan mayat suaminya, pasca penggerebekan Densus 88.
Ada yang mengatakan di Rumah Sakit Bayangkara Poldasu Medan, ada juga yang mengatakan sudah dibawa ke RS Mabes Polri Keramat Jati Jakarta, tuturnya.
Bahkan ketika ada kabar jenazah suaminya masih di Rumah Sakit Bayangkara Poldasu Medan, dirinya tidak diperkenankan untuk melihat jenazahnya.
"Padahal kami keluarga sudah membuat sejumlah persiapan seperti tenda, kursi, untuk memakamkan jenazah almarhum suami saya," katanya.
Dalam hal ini pihak keluarga sangat berharap, polisi secepatnya memperbolehkan keluarga untuk mengambil jenazah almarhum Ridwan selanjutnya dimakamkan di pekuburan muslim Tendem Hilir Dua, Kecamatan Hamparan Perak.
(T.ANT-218/S015/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Di pendem,dimanapun yg namanya Penjahat yg pasti Arwahnya gentayangan.
Tidak mungkin Tuhan menerima arwah para penjahat.
Kalau hanya cukup berbuat jahat,membunuh pakai Bom,dan lalu masuk sorga untuk apa susah2 beribadah kepadaNYA.
Otak sesekali dipakai jangan cuma mau di jadikan Jombee.
Emangnya Biohazard.............????