Cibinong, Bogor (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat rata-rata pengeluaran per kapita di wilayah itu tercatat Rp1,1 juta per bulan, turun dibanding rata-rata pengeluaran per bulan tahun 2019 sebesar Rp1,2 juta per bulan.

"Pengeluaran rata-rata per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan, kemudian dibagi dengan banyaknya anggota rumah tangga dalam rumah tangga tersebut," kata Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, Senin.

Beberapa komponen pengeluaran per kapita yang mengalami penurunan pada kategori makan yaitu seperti daging dari Rp27 ribu menjadi Rp26 ribu, telur dari Rp33 ribu menjadi Rp31 ribu, dan buah-buahan dari Rp28 ribu menjadi Rp24 ribu.

Kemudian, dari kategori pengeluaran bukan makanan yang mengalami penurunan yaitu seperti keperluan perumahan dari Rp283 ribu menjadi Rp268 ribu, keperluan pakaian dari Rp34 ribu menjadi Rp33 ribu, dan keperluan bayar pajak atau asuransi dari Rp32 ribu menjadi Rp30 ribu.

Sementara, Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 berimbas pada meningkatkan angka kesmiskinan di Kabupaten Bogor dari 9,06 persen pada 2019 menjadi 14,2 persen pada tahun 2020.

Menurutnya, laju pertumbuhan ekonomi di wilayahnya melambat menjadi -1,19 persen pada tahun 2020 dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 5,85 persen.

"Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan pembatasan kegiatan masyarakat, berdampak pada turunnya aktivitas produksi barang dan jasa terutama yang bertumpu pada sektor ekonomi sekunder dan tersier," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Baca juga: Harga daging dan cabai di Kota Bogor mulai naik
Baca juga: Bima Arya sebut mal-pasar bisa ditutup sementara jika ada kerumunan

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021