Bogor (ANTARA News) - Keamanan di Kampung Cisalada Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai pulih setelah bentrok warga dengan Jemaah Ahmadiyah sehingga warga mulai keluar rumah menyaksikan dampak pengrusakan yang tersisa.
Pantauan ANTARA hingga pagi pukul 06.00 WIB beberapa warga yang merupakan Jemaah Ahmdiyah yang tadinya bersembunyi dalam rumah kini sudah kembali keluar rumah.
Mereka saling mendatangi rumah kerabat yang diserang sejumlah orang dini hari tadi, sekedar melihat dan menyakan kabar, dan saling bercerita peristiwa tersebut.
Seperti yang terjadi di rumah M Yusuf Karim, anggota Jemaah Ahmadiyah yang rumahnya menjadi sasaran amukan masa.
Rumah Yusuf rusak dilempari warga dengan batu, televisi dan peralatan rumahnya hancur diamuk massa, satu unit mobil kijang jenis Rover keluaran tahun 1999 hangus terbakar.
"Habis semua dihancurin, televisi dipecahkan, lemari diacak-acak," cerita Siti, istri Yusuf, kepada kerabat yang mendatangi rumahnya.
Rumah Yusuf berjarak sekitar 20 meter dari Mesjid Attaufik yang menjadi sasaran amukan massa.
Konflik warga yang diduga berasal dari Kampung Kopi dengan Jemaah Ahmadiyah yang berada di Kampung Cisalada sudah berlangsung lama.
Berawal dari isu akan dipindahkannya Jemaah Ahmadiyah yang berada di Parung ke Cisalada dan jemaah akan membangun Mesjid lebih besar dari sebelumnya.
Warga setempat menolak pembangunan mesjid tersebut, warga sempat mendatangi Jemaah dan meminta menghentikan pembangunan.
Tidak terjadi kericuhan, karena warga sempat dimediasi Polres Bogor dan pemda setempat yang menghasilkan kesepakatan bahwa pembangunan mesjid dihentikan.
Kapolres Bogor, AKBP Tomex Korniawan menyebutkan awal mula terjadinya keributan, saat salah seorang warga dari Kampung Kopi menanyakan kelanjutan mediasi antara warga.
"Salah satu warga itu berniat ingin menanyakan kelanjutan mediasi kepada salah satu anggota Satpol PP yang tinggal di kampung ini. Petugas satpol PP tersebut tidak bisa memberikan jawaban, saat hendak balik, ada orang yang melukai warga tersebut sehingga memancing amarah warga," jelasnya.
Ada dua warga yang diserang oleh orang yang tidak dikenal, salah satu korban bernama Rendi Apriansah (15), seorang lagi juga seorang pemuda. Keduanya lalu dibawa ke rumah sakit menjalani perawatan.
Informasi dari beberapa petugas menyebutkan korban penyerangan sudah kembali pulih dan sudah boleh pulang.
Aksi penyerangan warga dilakukan secara spontanitas, warga mengamuk karena perwakilan warga diserang dan Ahmadiyah juga telah menyandera seorang anak dari Warga Kampung Kopi.
"Kita sudah berhasil memediasi kedua belah pihak, anak yang dikira disandera juga sudah kita amankan. Menurut ketua RT nya bukan menyandera tapi justru menyelamatkan," jelas Tomex.
Penyerangan itu merusak sejumlah bangunan diantaranya, satu unit mesjid milik Jemaah Ahmadiyah yang terbakar bagian karpet dan kaca-kaca pecah, dua unit rumah hangus terbakar, dua rumah rusak berat, dan sekitar 15 rumah ikut dirusak oleh warga.
Warga juga membakar satu unit mobil jenis Kijang Rover, satu sepeda motor.
Kapolres menyebutkan masih menyelidiki penusukan dan mengaku telah mendapatkan ciri-ciri pelaku, serta memasgtikan pelaku penusukan dan pengerusakan akan ditindak tegas.
Hingga pagi ini polisi, Brimob dan TNI lengkap dengan senjata laras panjang masih berjaga-jaga sekitar lokasi. (*)
KR-LR/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010