Dulu saya sudah protes keras dengan postur APBN yang masih mendahulukan pertumbuhan ekonomi di atas segalanya
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir menginginkan agar pertumbuhan ekonomi jangan sampai didahulukan di atas segalanya pada masa pandemi ini karena yang harus diutamakan seharusnya adalah aspek kesehatan masyarakat.
"Dulu saya sudah protes keras dengan postur APBN yang masih mendahulukan pertumbuhan ekonomi di atas segalanya," kata Achmad Hafisz Tohir dalam rilis di Jakarta, Senin.
Ia mengingatkan bahwa bila tidak fokus atau konsentrasi dengan baik terkait kesehatan masyarakat, maka akan banyak rakyat yang sakit sehingga ekonomi juga tidak bergerak.
Ia juga berpendapat bahwa posisi Indonesia yang kini berstatus sebagai negara lower middle income seperti dilaporkan Bank Dunia juga imbas dari pola kebijakan yang tidak konsisten pada masa pandemi.
Untuk itu, ujar dia, jangan terlalu nafsu mengejar pertumbuhan ekonomi dengan menafikan kesehatan masyarakat seperti terlihat dari postur APBN.
Hafisz mengingatkan bahwa target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah tidak akan tercapai sepanjang kesehatan rakyat tidak ditangani dengan maksimal.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 di antara 3,7 persen hingga 4,5 persen akibat penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.
“Overall growth (pertumbuhan) tahun 2021 ada di antara 3,7 hingga 4,5 karena pada kuartal I kita tumbuhnya minus 0,7 persen,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam webinar Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook, Rabu (7/7).
Pertumbuhan ekonomi tersebut, lanjut Sri Mulyani, dipengaruhi oleh skenario penerapan PPKM Darurat. Jika menggunakan skenario moderat dengan penyebaran kasus COVID-19 terus memuncak hingga minggu ke-2 Juli, diikuti dengan relaksasi PPKM pada minggu ke-1 Agustus, dan pemulihan aktivitas ekonomi kembali terjadi secara gradual mulai pertengahan Agustus 2021 maka proyeksi pertumbuhan tahunan 2021 menjadi 4,5 persen.
Melalui skenario moderat ini, proyeksi pertumbuhan pada kuartal III sebesar 5,4 persen dan naik menjadi 5,9 pada kuartal IV.
“Maka kita berharap pertumbuhan di kuartal III masih bisa bertahan di atas 5 persen dan kemudian menguat kembali pada kuartal IV,” ujar Sri Mulyani.
Baca juga: Gubernur BI turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 jadi 3,8 persen
Baca juga: Peneliti CIPS minta pemerintah tetap fokus menangani pandemi
Baca juga: Kemenkeu perkirakan PPKM Darurat tahan laju ekonomi kuartal III
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021