kunci penting untuk perdagangan global sektor pangan adalah penerapan standar dan jaminan keamanan pangan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak berbagai Unit Penanganan dan Pengolahan Ikan (UPI) dan Rumput Laut (UPRL) agar bisa mengendalikan proses produksi dengan tepat sehingga menghasilkan produk berkualitas dan bebas risiko kontaminasi COVID-19.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti dalam rilis di Jakarta, Senin, menyatakan cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) Plus.

Dengan demikian, lanjutnya, maka kondisi lingkungan, area penanganan dan pemprosesan, serta higienitas karyawan juga terpantau ketat.

Terlebih GMP dan SSOP mensyaratkan seluruh karyawan UPI untuk melakukan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker sejak dari rumah, mengganti masker secara berkala, mencuci tangan lebih sering menggunakan sabun dan air mengalir, dan melakukan disinfektan secara berkala.

"Pengaturan jadwal kerja harus dilakukan agar tidak terjadi penumpukan karyawan dalam satu ruangan," kata Artati Widiarta.

Artati mengingatkan penerapan GMP dan SSOP oleh UPI merupakan pondasi dari sistem manajemen keamanan pangan, sehingga bisa menjadi instrumen dasar perlindungan kesehatan yang diberikan kepada konsumen.

Bahkan, dia menegaskan penerapan GMP dan SSOP sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia sekaligus mencegah adanya penolakan dari negara tujuan ekspor.

"Karena kunci penting untuk perdagangan global sektor pangan adalah penerapan standar dan jaminan keamanan pangan (food safety)," papar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.

Sebagai langkah konkrit, Ditjen PDSPKP juga telah bekerja sama dengan Global Quality and Standard Programe SMART-Fish 2 guna menyusun panduan Sanitasi dan Higiene Plus Pengendalian Risiko COVID-19 di UPI.

Artati berharap agar panduan yang disusun dalam rangka pembinaan mutu tersebut bisa diterapkan oleh seluruh UPI secara konsisten di tengah pandemi ini.

Ia menyadari, UPI berperan sentral sebagai penyedia pangan dari sumber protein ikan terutama untuk saat ini guna meningkatkan imunitas, selain untuk mencegah stunting (tingkat kekerdilan) dan menaikkan angka konsumsi ikan.

"Kami terus berupaya mendorong UPI untuk terus konsisten bersama-sama menjaga mutu dan keamanan produk perikanan yang dihasilkan pada masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung," ujar Artati.

Baca juga: Menteri KP: RI bilateral dengan China soal produk ikan terpapar COVID
Baca juga: KKP terima 20 notifikasi dari China terkait produk terpapar COVID-19
Baca juga: Kadin: Ekspor produk perikanan ke China jalan terus

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021