Jakarta (ANTARA News) - Sembilan korban diperkirakan tewas dan 16 luka-luka setelah Kereta Api Eksekutif Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya menabrak kereta api bisnis Senja Utama tujuan Semarang di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah.

"Ada sekitar 16 luka-luka berat dan 9 tewas," kata Kapolsek Petarukan AKP Pranata di lokasi kejadian, Sabtu dini hari.

Ia mengatakan proses evakuasi masih berlangsung dan berfokus untuk menyelamatkan korban yang masih hidup.

"Kita berusaha menyelamatkan korban yang masih hidup dan masih ada beberapa orang yang masih terhimpit." ujarnya.

Agark proses evakuasi berjalan cepat, polisi berusaha mengeluarkan korban dengan bantuan puskemas setempat.

"Kami mencoba meminta bantuan dari puskemas untuk bantuan dokter serta infus," ujarnya.

Ia menjelaskan, aparat juga berusaha menghubungi bengkel setempat untuk membawa peralatan las dan memotong besi dari rangkaian gerbong yang telah ringsek.

"Kami membutuhkan alat las, untuk memotong besi, karena situasi seperti ini bisa membutuhkan waktu lama untuk mengeluarkan korban," ujar Pranata.

Kejadian itu diperkirakan terjadi pada pukul 02.20 WIB dan bermula ketika Kereta Senja Utama Semarang sengaja berhenti untuk memberikan kesempatan bagi Kereta Argo Bromo Anggrek untuk melaju lebih dahulu.

Namun, Argo Anggrek justru menabrak Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur.

Sementara menurut keterangan petugas Rumah Sakit Umum Daerah dr. M Ashari, Aji saat ini ada dua korban meninggal dan 13 luka berat yang dirujuk ke rumah sakit ini.

"Ada dua meninggal, dan 13 luka berat," ujarnya.

Keluarga pihak korban dapat menghubungi langsung kepada Rumah Sakit yang menjadi tempat evakuasi, yaitu RS Umum Daerah Dr M. Ashari 0284-321614, RS Santa Maria 0284-321251,dan 321426 serta RS Islam Pemalang 0284-584410. (*)

S034/T010/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010