Jakarta (ANTARA News) - Republik Islam Iran berharap Indonesia dapat memainkan peran konstruktif untuk membantu penyelesaian masalah nuklir Iran, demikian Menlu Marty Natalegawa mengatakan.

Harapan tersebut disampaikan utusan khusus Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Alaeddin Boroujerdi, ketika diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang ikut dalam pertemuan menjelaskan kepada wartawan bahwa Iran memandang Indonesia memiliki sikap yang mandiri mengenai masalah nuklir Iran.

Indonesia pun, menurut Marty, siap memberikan kontribusi sesuai dengan prinsip-prinsip yang dipegang oleh Indonesia.

"Indonesia dan Iran memiliki kesamaan pandangan bahwa adalah hak segala bangsa untuk menggunakan teknologi dengan maksud damai," kata Marty.

Selain itu, kedua negara setuju perlunya pelucutan senjata nuklir dari negara-negara yang sudah memiliki senjata berbahaya tersebut.

"Iran dan Indonesia sama-sama setuju tentang nonproliferasi senjata nuklir," ujar Marty.

Dalam pertemuan itu, lanjut dia, Presiden Yudhoyono pun menegaskan sikap Indonesia bahwa segala masalah nuklir Iran harus diselesaikan melalui dialog dan bukan dengan cara kekerasan atau penerapan sanksi.

"Tadi dibahas cara-cara bagaimana menyempurnakan modalitas masalah nuklir ini. Dalam kaitan ini tentunya ada keperluan semakin melibatkan semua negara sehingga semakin mempunyai pengaruh pandangan," tutur Marty.

Dalam pertemuan berlangsung sekitar satu jam itu, Boroujerdi yang menjabat Ketua Komisi Luar Negeri dan Keamanan Nasional Iran menyerahkan surat dari Ahmadinejad untuk Presiden Yudhoyono.

Namun Marty mengaku tidak mengetahui substansi surat tersebut dan tidak dibicarakan juga selama pertemuan karena ditujukan khusus kepada Presiden Yudhoyono. ***4***

(T.D013*F008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010