Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi September 2010 mencapai 0,44 persen, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok sandang.
Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Jumat mengatakan, biasanya kelompok sandang menyumbang deflasi, namun kali ini menyumbang kenaikan inflasi cukup tinggi.
"Biasanya sandang menyumbang deflasi, namun saat ini menyumbang kenaikan cukup tinggi, karena semua harus pakai baju baru (setelah Lebaran 2010). Jadi `demand`-nya tinggi, yakni 1,08 persen," ujarnya.
Ia menambahkan inflasi juga terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makan 0,44 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,52 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen.
Kemudian, kelompok kesehatan 0,23 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,26 persen dan kelompok transpotasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,57 persen.
Rusman menambahkan dari hasil pemantauan 66 kota di Indonesia, terdapat 57 kota mengalami inflasi dan 9 kota mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 1,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 139,74 dan terendah terjadi di Batam 0,03 persen dengan IHK 118,32," ujarnya.
Menurut dia, inflasi di Tarakan, Kalimantan Timur masih terkait dengan adanya kejadian kerusuhan di kota tersebut sehingga menganggu kelancaran proses distribusi barang.
"Yang menyebabkan Tarakan inflasinya tinggi justru karena ledakan harga pada minggu terakhir pasca kerusuhan," ujar Rusman.
Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen dengan kelompok dominan penyumbang inflasi adalah ikan segar 0,10 persen, ayam ras 0,06 persen, daging sapi 0,03 persen dan beras 0,02 persen.
Kemudian, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan 0,10 persen, kelompok perumahan air, listrik, gas dan bahan bakar sebesaer 0,06 persen, kelompok sandang 0,07 persen.
Kelompok kesehatan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,02 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,09 persen.
Dengan demikian laju inflasi tahun kalender selama Januari hingga September sebesar 5,28 persen, sedangkan inflasi (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar 5,80 persen.
Sementara, laju inflasi komponen inti tahun kalender selama Januari hingga September sebesar 3,21 persen dan laju inflasi komponen inti (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar 4,02 persen.(*)
(T.S034/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010