Rembang (ANTARA News) - Para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ceria Ngemplak Lasem, Rembang, Jawa Tengah, tengah membujuk Robert Qulubain (2) yang mempunyai kebiasaan memakan kertas, agar mau kembali belajar dan bermain bersama teman-temannya.
Robert pada Juli lalu sempat belajar di PAUD itu, namun kemudian tidak mau lagi setelah teman-temannya keheranan melihat Robert memakan buku tulis yang dibawanya yang seyogyanya untuk menulis.
"Ini hanya persoalan kebiasaan saja. Kami yakin jika Robert selalu disuguhi pendidikan yang baik dan selalu dalam pengawasan orang tua, maka kebiasaan aneh tersebut akan berangsur hilang," kata guru PAUD Ceria Ngemplak Lasem, Tafrika, yang pernah mengasuh Robert.
Tidak hanya kertas, Robert juga suka memakan sabun mandi dan lotion anti nyamuk.
Menurut pengakuan ibu Robert, Puji Nurhayati, kebiasaan aneh anaknya bermula saat masih berusia sekitar satu tahun.
"Sejak boleh makan nasi, sejak itu pula anak kami juga makan kertas. Kertas apa saja. Kertas buku tulis, kertas koran, kertas kalender, dan tisu. Saat itu kami khawatir polahnya itu akan mengganggu kesehatannya, tetapi ternyata baik-baik saja," katanya.
Ketika beranjak usia 18 bulan, anaknya itu bahkan tidak hanya makan kertas.
"Ketika beranjak satu setengah tahun, Robert juga makan sesuatu yang wangi seperti sabun mandi dan lotion anti nyamuk, tetapi lagi-lagi kesehatannya tidak terganggu atau tidak berdampak apa-apa," katanya.
Ahmad Mubtadi, ayah Robert Qulubain mengatakan, kebiasaan aneh anaknya membuat tetangganya keheranan. Sebab, jika dibiarkan, sebuah buku tulis utuh akan habis dimakannya dalam sehari.
"Sekarang karena sudah terbiasa, tetangga juga tidak terlalu merisaukan. Hanya saja, kadang mereka juga mengingatkan kami untuk selalu mengawasi perilaku Robert," katanya.
Dia mengatakan, kebiasaan anaknya sebenarnya mulai dikhawatirkannya sejak istrinya mengandung anak keduanya tersebut. Saat hamil, ibu Robert juga minta kertas untuk dimakan.
Pasangan Ahmad Mubtadi dan Puji Nurhayati dikaruniai tiga orang anak. Anak pertama berusia 11 tahun, dan anak ketiga berusia satu tahun.
(ANT-168/M028/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010