Bangkok (ANTARA) - Thailand pada Senin menerapkan penguncian COVID-19 paling ketat dalam lebih dari setahun di Ibu kota Bangkok dan provinsi sekitar, dengan pembatasan baru terhadap pergerakan dan pertemuan serta penangguhan dari pihak perusahaan bus dan maskapai.

Otoritas mendesak masyarakat di Bangkok dan sekitarnya, yang menjadi episentrum wabah, untuk bekerja dari rumah dan mendirikan 145 pos pemeriksaan di 10 provinsi berisiko tinggi, termasuk 88 di ibu kota, dalam upaya mengurangi perjalanan domestik nonesensial.

Pembatasan, yang mulanya dua pekan, bertujuan memperlambat penularan COVID-19 dan mencakup jam malam, penutupan mal serta pembatasan pertemuan lima orang, setelah periode rekor atau hampir rekor kasus dan kematian.

Baca juga: Kematian COVID-19 naik, Thailand usulkan pembatasan lebih ketat
Baca juga: Thailand akan memvaksin kelompok rentan lebih cepat

Thailand melaporkan 8.656 kasus dan 80 kematian pada Senin, sehingga masing-masing totalnya berjumlah 345.027 dan 2.791. Sejak awal April sebagian besar wabah disebabkan oleh varian COVID-19 Alpha dan Delta yang lebih menular.

Perusahaan transportasi menyesuaikan layanan untuk mematuhi aturan dan jam malam, dengan mengurangi angkutan umum di Bangkok dan sekitarnya.

Maskapai Thai Air Asia menangguhkan seluruh penerbangan domestik hingga 31 Juli, sementara Bangkok Airways dan anak perusahaan Thai Airways, Thai Smile, akan mengurangi layanan penerbangan domestik.

Sumber: Reuters

Baca juga: 618 Nakes Thailand terinfeksi COVID meski sudah divaksin Sinovac
Baca juga: Warga Thailand beli vaksin COVID-19 melalui Shopee

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021