Harga Minyak Terus Naik Setelah Data AS Menguat

New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di Amerika Serikat terus naikt pada Kamis waktu setempat, mendekati 80 dolar per barel, didukung data ekonomi yang kuat menunjukkan ke sebuah peningkatan permintaan minyak.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November, naik 2,11 dolar menjadi 79,97 dolar per barel pada penutupan, setelah sempat melintasi ambang 80 dolar pada awal hari perdagangan.

Di London, minyak mentah Brent North Sea, untuk pengiriman November melompat 1,54 dolar menjadi 82,31 dolar per barel.

"Rally" pada Kamis adalah "kelanjutan dari kemarin ketika statistik departemen energi keluar dan menunjukkan penarikan persediaan di seluruh jenis, dan itu tak terduga oleh pasar," kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates.

Penurunan dalam persediaan, data yang kuat keluar dari China membantu meredakan kekhawatiran tentang utang Eropa dan dolar yang lemah "menciptakan kondisi yang tepat untuk rally energi," kata anlis PFG Best, Phil Flynn dalam sebuah catatan.

Pasar minyak didorong oleh data yang menunjukkan perlambatan dalam klaim pengangguran di AS dan lebih kuat dari perkiraan pertumbuhan kuartal kedua, membantu meningkatkan harapan untuk pemulihan di ekonomi terbesar di dunia.

Pada Rabu, EIA melaporkan persediaan di konsumen minyak terbesar dunia menurun 475.000 barel untuk pekan yang berakhir 24 September lebih dari perkiraan sebagian besar analis, stok bensin turun 3,47 juta barel, sedangkan ahli telah memperkirakan kenaikan 500.000 barel. Stok distilasi turun 1,27 juta barel. (A026/K004)