Southgate seolah meniti jalan panjang membayar kegagalannya di Euro 1996, tentunya dengan ekspektasi yang kian hari akan selalu meninggi.
Ekspektasi, kekecewaan dan obat luka
Sebagai negara yang selalu dianggap penemu sepak bola modern dan liganya kerap diakui sebagai kompetisi paling kompetitif, mereka yang mengenakan jersey Inggris selalu dibebani ekspektasi tinggi tiap kali menyongsong turnamen internasional.
Namun, ekspektasi tinggi itu berulang kali berbuah kekecewaan yang terus berlangsung lebih dari setengah abad sejak trigol Geoff Hurst di final Piala Dunia 1966 membuat Inggris membawa pulang trofi Jules Rimet.
Ekspektasi yang sama tingginya juga jatuh di pundak Southgate saat ia dipercaya naik kelas dari pelatih tim U-21 untuk menggantikan Sam Allardyce menangani timnas senior yang mundur karena skandal FA pada 2016.
Keberhasilan menahan imbang Spanyol 2-2 dalam sebuah laga persahabatan, menyusul raihan tujuh poin dari tiga pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018, meyakinkan FA memberi kontrak permanen jangka panjang untuk Southgate.
Di turnamen internasional perdananya, Southgate mampu mengantarkan Inggris mencapai semifinal Piala Dunia 2018. Dalam ajang tersebut, Harry Kane jadi top skor dengan enam gol dan The Three Lions setelah sekian lama mampu menaklukkan hantu adu penalti.
Dalam babak 16 besar melawan Kolombia, Inggris untuk pertama kalinya memenangi adu penalti di turnamen bergengsi semenjak mimpi buruk semifinal Euro 1996.
Peringkat keempat Piala Dunia 2018 sekaligus jadi capaian terbaik Inggris di turnamen internasional sejak semifinal Euro 1996.
Dalam edisi inagurasi kompetisi UEFA Nations League 2018/19, Southgate melanjutkan raihan positif di tenor kepelatihannya dengan membawa Inggris masuk empat besar, kendati kemudian dikalahkan Belanda di semifinal.
Southgate seolah meniti jalan panjang membayar kegagalannya di Euro 1996, tentunya dengan ekspektasi yang kian hari akan selalu meninggi.
Baca juga: Southgate ingin timnya bermain seperti biasa
Baca juga: Gareth Southgate desak timnas Inggris akhiri kutukan di semifinal
Baca juga: Gareth Southgate: Saya akan dianggap gagal bila tidak capai semifinal
Selanjutnya: Perjudian demi perjudian
Copyright © ANTARA 2021