Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Belanda, Bert van Marwijk meminta maaf setelah skuadnya bermain kasar ketika dikalahkan Spanyol 1-0 di Final Piala Dunia 2010, Senin dini hari.
Laga antara Belanda melawan Spanyol yang berlangsung di Stadion Soccer City, Johannesburg, memang diwarnai beberapa aksi 'karate' dari tim Belanda.
Alhasil 47 pelanggaran, 13 kartu kuning, dan satu kartu merah tercatat dalam laga itu dan menjadikan Final Piala Dunia Afrika Selatan salah satu laga terkeras sepanjang sejarah Piala Dunia.
Mark van Bommel yang melakukan lima 'tackle' keras dari total 28 pelangaran Belanda beruntung tidak menjadi orang pertama yang dikeluarkan wasit Howard Webb yang memimpin laga puncak itu.
Nigel de Jong pun sempat memamerkan aksi 'tendangan maut' ke dada Xabi Alonso dan beruntung tidak diusir wasit asal Inggris itu.
"Kami tentu berusaha untuk bermain cantik tetapi lawan kami sangat bagus," kata Marwijk seperti yang dikutip Reuters.
"Kami melakukan banyak pelanggaran tetapi demikian pun Spanyol, dan itu memang merupakan sesuatu yang disesalkan bagi partai Final," papar pelatih berambut putih itu.
"Itu tentu bukan gaya kami tetapi tentu saja Anda bermain untuk menag karena itu adalah Final, ada banyak emosi, Anda bisa melihatnya di akhir pertandingan," Marwijk melanjutkan.
"Akan tetapi saya tetap bahagia jika kami bisa memenangkan laga itu meski bukan dengan sepak bola indah," pungkas Marwijk.
(Ber/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010