Bahkan, sebaliknya diliputi suasana gembira dan damai ketika Belanda dan Spanyol akan saling berhadapan di Stadion Soccer City, Johannesburg, Minggu.
Berdasarkan pemantauan ANTARA, para pendukung kedua tim sudah mulai berdatangan sejak pukul 14.00 meski pertandingan final baru akan berlangsung pukul 20.30 waktu setempat (01.30 WIB).
Di salah satu sisi lapangan sekitar stadion megah dan berkapasitas 94.000 penonton itu terlihat gerombolan pendukung Belanda yang menggunakan atribut serba oranye, mulai dari kaos, topi, syal, dan rambut palsu.
Namun, di antara gerombolan pendukung Belanda tersebut juga terdapat beberapa pendukung Spanyol dengan atribut tidak kalah meriahnya, yaitu pakaian ala matador dan selimut warna negara tersebut.
Aroma bau bir yang menyengat memenuhi udara dingin di sekitar stadion yang bersuhu sekitar 5 derjat Celsius. Tidak terlihat pendukung kedua tim yang mabuk karena terlalu banyak menenggak bir meski banyak gelas bir bertabaran di sekitar mereka.
Secara keseluruhan, suasana di sekitar stadion, setidaknya menjelang pertandingan puncak, terlihat aman dan jauh dari keributan.
Bahkan, ada sekelompok pendukung Belanda dan Spanyol yang saling bertukar cendera mata, atau sekadar berfoto bersama.
Aline, seorang wanita muda ketika ditemui di antara kerumuman pendukung Belanda, mengatakan bahwa dirinya bersama dua temannya sengaja datang dari Den Haag untuk menyaksikan laga bersejarah itu.
Aline mengatakan bahwa dirinya cukup lega melihat suasana yang jauh dari suasana permusuhan.
Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Den Haag itu sempat merasa khawatir akan terjadi kerusuhan penonton, seperti yang sering terjadi di arena Piala Eropa.
"Ternyata bayangan tersebut hilang saat kami berada di sini, terutama setelah melihat berbagai aksi penonton yang meriah dan lucu," kata Aline yang mengaku akrab dengan Indonesia karena pertalian sejarah.
Baik Belanda maupun Spanyol akan sama-sama mencatat sejarah jika tampil sebagai pemenang Piala Dunia untuk kali pertama sejak turnamen tersebut berlangsung pada 1930 lalu di Uruguay.
Dihadiri Mandela
Menurut kantor berita AFP, Nelson Mandela, bapak bangsa Afrika Selatan, dijadwalkan akan datang menghadiri upacara penutupan pesta sepak bola yang berlangsung sebulan penuh itu.
"Ia (Mandela) akan beberapa saat menjelang upacara penutupan untuk menyapa para penonton sebelum kemudian pulang dan menonton pertandingan di rumah," kata Nkosi Zwelivelile Mandela, cucu Mandela yang bertindak sebagai juru bicara keluarga.
"Ia akan menghadiri upacara pembukaan sekitar lima belas atau tiga puluh menit," katanya.
Presiden pertama kulit hitam Afrika Selatan itu minggu depan genap berusia 92 tahun dan jarang tampil di depan publik karena faktor kesehatan.
Pemimpin yang berhasil membebaskan Afrika Selatan dari sistem apartheid tersebut gagal menghadiri upacara pembukaan di tempat yang sama pada 11 Juni lalu karena pada hari yang sama, cicitnya yang berusia 13 tahun meninggal akibat kecelakaan mobil. (A032/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010