Durban, Afrika Selatan (ANTARA News) - Saat ribuan penggila bola memadati pantai Durban untuk semi final kedua antara Jerman dan Spanyol, Rabu, tuan rumah Afrika Selatan justru tengah mencari kesempatan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade.

Pendukung kedua tim bergerak menuju stadion yang memiliki arsitektur indah dan taman khusus yang luas untuk para suporter, sebagaimana dikutip dari AFP.

Stadion Moses Mabhida di Durban itu menjadi saksi saat Jerman melindas Australia 4-0 di babak grup.

Durban menjadi tuan rumah tujuh laga Piala Dunia dan mempromosikan dirinya sebagai lokasi terhangat selama turnamen berlangsung, dibandingkan wilayah lain di Negeri Pelangi yang tengah memasuki musim dingin itu.

Pemimpin negeri itu sudah memberikan sinyal bahwa Afrika Selatan akan ambil bagian dalam tender untuk menjadi tuan rumah Olimpiade.

Afrika Selatan memperoleh banyak pujian atas keberhasilannya menggelar turnamen sepak bola akbar dunia, meski sebelumnya sempat muncul kekhawatiran akan tingginya angka kriminalitas serta minimnya transportasi publik.

Presiden Jacob Zuma memberikan apresiasinya karena turnamen dunia ini telah membawa dampak sosial. Pendukung berkulit hitam dan putih duduk bersama dalam stadion maupun taman, 16 tahun setelah pemilu pertama di negeri tersebut yang berakhir dengan kemenangan penguasa kulit putih.

"Keuntungan sosial itu tak ternilai harganya. Kita sudah melihat persatuan, patriotisme dan solidaritas yang ditunjukkan warga Afrika Selatan. Hal yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Zuma.

Saat ia mengungkapkan idenya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dengan berkaca pada kesuksesan Piala Dunia ini, Durban langsung mengajukan diri untuk menjadi kandidat potensial.

"Melihat pertandingan yang luar biasa di Durban, kami yakin bisa," kata Wali Kota Obed Mlaba. "Jika anda memberi kesempatan untuk Olimpiade, kami akan melakukannya dengan baik."

Para suporter yang berkumpul untuk menyaksikan laga Rabu malam sepertinya sangat menikmati suasana.

"Durban indah sekali -- pantai, surfing. Ini musim dingin dan anda bisa berpakaian seperti ini," kata mahasiswa asal Jerman Frederic Kasten yang tengah bermain voli pantai dengan mengenakan baju renang.

"Kami mulai hari kemarin dengan kasino. Kami menang, lalu hari ini bermain surfing, menikmati pantai dan pertandingan semi final. Hari yang indah."

Alejandro del Rio yang berasal dari Barcelona, membungkus badannya dengan bendera Spanyol sambil memotret sekelompok warga Afrika Selatan yang mendukung tim negaranya.

"Seluruh dunia mendukung Spanyol karena kami tidak pernah menang Piala Dunia. Ini akan menjadi yang pertama, dan kemenangan yang historis," katanya.

Beberapa warga mengaku sedih karena pesta Piala Dunia di kota itu hampir berakhir.

"Untuk pertama kalinya dalam hidup saya melihat festival seperti ini di sini," kata Emmanuel Mkhize sambil berjalan menyusuri pantai.

"Saya tidak peduli berapa lama ini akan berlangsung. Saya ingin melihat Piala Dunia di sini lagi," katanya.

Perhatian dunia kini mulai beralih ke laga final di Stadion Soccer City yang berbentuk buah calabash di Johannesburg, Minggu.

Puluhan pemimpin dunia diperkirakan hadir menyaksikan laga tersebut, termasuk Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva.

Brazil akan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2014.

Menurut Kementerian Luar Negeri Afsel, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe juga diperkirakan hadir bersama Raja Lesotho dan Swaziland serta pemimpin Togo, Malawi, Comoros dan Mozambik.

Laga final tersebut akan dilanjutkan dengan penutupan Piala Dunia yang akan menampilkan Shakira dan pemenang Grammy Award Afsel Ladysmith Black Mambazo.

Namun sosok yang akan paling dicari dalam pesta tersebut adalah Nelson Mandela, pemenang Nobel Perdamaian yang berperan besar mengusung Piala Dunia ke Afrika Selatan.

Ia belum muncul lagi di tengah turnamen tersebut, setelah sebelumnya ia membatalkan kehadirannya saat pembukaan karena cucunya tewas tertabrak mobil malam sebelum pesta dimulai.

Yayasan Mandela mengatakan presiden kulit hitam pertama Afsel yang bulan ini genap berusia 92 tahun itu akan memastikan kedatangannya saat hari berlangsungnya final.
(S022/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010