Cape Town (ANTARA News) - Pelatih Uruguay Oscar Tabarez memuji anak-anak asuhnya dengan mengatakan kekalahan tipis atas Belanda di semi final membuktikan bahwa mereka mampu disejajarkan dengan raksasa sepak bola.

Negara kecil di Amerika Selatan yang terletak antara Brazil dan Argentina itu nyaris membuat kejutan besar saat menyarangkan gol di menit-menit terakhir dan membuat skor menjadi 2-3 untuk Uruguay.

Namun mereka gagal mengimbangi angka. Tim berjuluk La Celeste tersebut kini harus berjuang untuk menduduki posisi ke tiga dengan menghadapi Jerman atau Spanyol.

Sementara Belanda terus melaju ke final.

Laga menghadapi De Oranje tersebut merupakan laga semi final pertama bagi Uruguay sejak 40 tahun terakhir dan menurut Tabarez, sudah merupakan capaian besar bagi timnya.

"Saat menengok ke belakang nanti, kita bisa katakan bahwa kita pernah menjadi salah satu semi finalis bersama tiga raksasa sepak bola Eropa," katanya.

"Sekarang kita melihat pada tim yang berada di final dan saya yakin kita sudah menyulitkan mereka. Saya tahu sepak bola di Uruguay dan bagaimana posisinya di tingkat dunia. Saya bisa katakan, bangga dan bahagia dengan performa tim saya."

"Mereka sanggup bermain seimbang dengan Belanda walau gagal mencetak gol di detik-detik terakhir. Saya tidak bisa meminta lebih dari ini."

Belanda mengawali laga dengan manis saat tendangan kapten Giovanni van Bronckhorst menjebol gawang lawan di menit ke 18 babak pertama yang didominasi oleh tim De Oranje.

Namun empat menit sebelum berakhirnya babak pertama, Diego Forlan menyamai kedudukan dengan tendangan jarak jauh - gol ke empat yang dibuatnya selama turnamen.

Gol kedua Belanda diperoleh dari Wesley Sneijder di menit ke 70 yang diprotes Tabarez karena dinilainya offside.

"Saat mencetak gol pertama, jelas bahwa pemain Belanda memang memiliki bakat teknik dan mampu menciptakan gol dari setiap sudut," katanya.

"Itu gol yang indah dan tidak kami perkirakan sebelumnya."

"Gol kedua terjadi tapi itu offside dan pertandingan bisa saja berbeda. Tapi kami tidak pernah menyerah dan terus berupaya. Gol Maxi Pereira memberi kami harapan untuk bisa melaju ke final."

Saat ditanya apakah ia merasa kecewa, Tabarez mengatakan, "Jika anda bisa memilih cara untuk kalah, sepertinya ini adalah cara terbaik."

AFP/S022/A016

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010