Accra (ANTARA News) - Tim Ghana pulang kampung dan disambut ribuan orang dengan bersuka cita dan berbangga akan penampilan tim kesayangannya itu, pada Senin dini hari.
Jet yang mereka tumpangi disemprot dengan air dan digelar karpet merah untuk lajur perjalanan mereka, setelah tim itu dengan mengejutkan maju ke putaran perempat final Piala Dunia 2010, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Tim "Black Stars" (Bintang Hitam) itu mengikuti jejak negara tetangga mereka Kamerun (1990) dan Senegal (2002) yang maju ke putaran delapan besar.
a
Tetapi mereka tidak dapat memanfaatkan peluang emas untuk menjadi negara Afika pertama yang maju ke semifinal Piala Dunia, setelah kandas pada menit akhir lewat tendangan dari titik putih yang dilancarkan pemain Uruguay.
Striker Asamoah Gyan gagal melakukan tendangan penalti setelah terjadi "handball" di mulut gawang sedangkan kedudukan imbang 1-1, sehingga dilakukan tendangan penalti dan Uruguay menang 4-2.
Terlihat juga wajah duka di bandara, tapi lebih banyak yang bersuka cita dengan mengenakan pakaian dan spanduk berwarna bendera nasional negara itu, hijau, kuning dan merah.
"Para pemain Bintang Hitam berjuang keras sepenuh hati mereka dan hal itu tidak saja membua Ghana bangga, tetapi juga seluruh negara benua Afrika," kata Felicia Acheampong, guru berusia 53 tahun yang berada di tengah pesta rakyat itu.
Orang-orang sudah membanjiri kawasan Bandara satu jam sebelum pesawat mendarat. Mereka meniup vuvuzela, bernyanyi dan memukul genderang dalam suasana mirip karnaval itu.
Tony Bakah, pria berusia 42 tahun yang meniup vuvuzela berwarna hijau, kuning, merah, memberi nama bayinya yang baru lahir "Olele", panggilan masyarakta Ghana terhadap penjaga gawang Richard Kingson.
"Ini merupakan salah satu cara untuk mengingat penampilan Bintang," katanya.
Ghana, mendapat sambutan hangat dengan amat dikagumi di benua itu, setelah harapan negara Afrika terhadap Pantai Gading, Kamerun, Nigeria, Aljazair dan tuan rumah Afrika Selatan, kandas di babak penyisihan grup.
"Kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan terhadap Ghana dan Afrika, tetapi keberuntungan belum berpihak pada kami, kata kapten Stephen Appiah di bandara.
"Saya bukan nabi, tapi saya ingin mengatakan bahwa Ghana akan lolos ke Piala Dunia 2014," katanya.
"Kami siap menjadi pesaing untuk merebut gelar," ungkapnya.
(A008/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010