Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui ketangguhan tim sepak bola Jerman dalam ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
"Jerman kali ini luar biasa," kata Presiden ketika menyinggung bidang olah raga, khususnya sepak bola, dalam pembukaan rapat terbatas bidang politik, hukum, keamanan, kesejahteraan rakyat, dan perekonomian, di Jakarta, Senin.
Tim Panser, menurut Kepala Negara, memiliki kekuatan luar biasa, lengkap dengan pola pertahanan dan penyerangan yang bagus. Hal itu menjadi penentu ketangguhan kesebelasan Jerman.
Selain itu, kata Presiden, postur tubuh para pemainnya yang relatif tinggi besar menjadi faktor penunjang yang membuat tim Jerman melenggang ke semi final dalam ajang sepak bola paling akbar tersebut.
Menurut Presiden, ketanggugan Jerman telah menumbuhkan nasionalisme di negara itu. "Bahkan, sahabat saya Angela Merkel terbang ke Afrika Selatan untuk jagokan Jerman," kata Presiden. Angela Merkel adalah Kanselir Jerman.
Meski mengakui ketangguhan kesebelasan Jerman, Kepala Negara tetap menyatakan dukungan kepada tim Argentina yang harus menelan pil pahit karena harus menderita kekalahan.
"Jagokan Argentina, ke laut juga," kata Presiden, yang disambut tawa dan senyum peserta rapat.
Kepala Negara berharap, semangat Piala Dunia menular ke tim nasional sepak bola Indonesia. Pemerintah sedang mengupayakan agar tim nasional sepak bola mendapatkan pelatih yang memiliki rekam jejak baik, demi kemajuan persepakbolaan nasional.
Namun demikian, Presiden Yudhoyono menyadari pelatih bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan tim sepak bola. Sistem yang baik, iklim kecintaan terhadap sepak bola, dan bakat adalah faktor penentu yang lain.
Kepala Negara berharap Kongres Sepak Bola Nasional di Malang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu bisa dijadikan momentum untuk mencari langkah kongkret untuk meningkatkan prestasi tim nasional sepak bola.
"Kalau tidak ada langkah-langkah kongkret, sampai lebaran kuda kita punya sepak bola ya begini terus," kata Presiden menambahkan.
(T.F008*D013/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010