Jakarta (ANTARA News) - Kendati tidak dalam turnamen yang sama, tetapi Jerman memiliki peluang untuk membalas dendam terhadap Spanyol yang mengalahkan mereka di final Euro 2008.
Peluang ini terjadi setelah tim "Der Panzer" itu melangkah ke semi final Piala Dunia 2010 usai meluberkan pertahanan Argentina dengan kemenangan 4-0 pada laga di Cape Town, Sabtu malam.
Sedangkan pada laga Minggu dini hari di Johannesburg, David Villa mencetak satu-satunya gol saat juara Eropa Spanyol mengalahkan Paraguay 1-0 di Ellis Park, sehingga mereka harus bersiap menghadapi Jerman yang ingin membalas dendam.
Villa, yang kini mengoleksi lima gol pada turnamen itu, mencetak gol kemenangan tersebut tujuh menit sebelum akhir pertandingan, yang juga diwarnai dengan penalti yang dapat diselamatkan oleh masing-masing penjaga gawang.
"Kami tidak bermain bagus terutama karena kami tidak mendapatkan cukup bola," kata pelatih Spanyol Vicente Del Bosque, "Kami kini berada di antara empat tim terbaik di dunia. Lawan kami berikutnya adalah Jerman, yang merupakan tim terbaik saat ini.
Pemain Spanyol Cesc Fabregas, yang menggantikan Fernando Torres pada babak kedua, mengaku pertandingan semifinal nanti akan memerlukan peningkatan mutu.
"Rasanya senang bisa berada di semi final, tapi kami sadar ini tidak akan berarti apa-apa jika kami tidak mencapai final," katanya.
"Kami menyaksikan Jerman mengalahkan Argentina dan mereka bermain sangat bagus. Mereka salah satu tim terbaik di turnamen ini. Kami harus menampilkan permainan terbaik kami untuk dapat mengalahkan mereka," katanya.
Pelatih Paraguay Gerardo Martino mengatakan timnya harus membayar mahal kegagalan mengambil peluang yang datang pada mereka.
"Kami memiliki peluang tapi tidak memanfaatkanya. Tapi sudahlah, saya mengucapkan selamat kepada para pemain saya karena kemajuan mereka di Piala Dunia," katanya.
Paraguay sebenarnya melakukan awal yang bagus dalam pertandingan itu dan menciptakan dua peluang pada 10 menit pertama.
Jonathan Santana melepaskan tembakan dari jarak 20 yard namun bola mengarah terlalu dekat ke penjaga gawang Iker Casillas dan kemudian Cristian Riveros gagal menjebol gawang dengan sebuah sundulan dari umpan silang Victor Caceres.
Spanyol tidak tampil bagus dan bahkan pengatur serangan klub Barcelona Xavi tidak seperti biasanya banyak mengeluarkan umpan yang terbuang percuma.
Tapi akhirnya dia bisa membawa semangat bagi permainan juara Eropa itu saat tendangan voli dia dari jarak 25 yard melesat di atas mistar gawang.
Empat menit sebelum turun minum, Paraguay bisa menjalakan bola ke gawang Spanyol saat Nelson Valdez menyambut umpan panjang dan menjebol gawang, namun wasit menyatakan dia lebih dulu berada di posisi offside.
Pemain depan Liverpool Torres terlihat terisolasi di lini depan dan tidak mengejutkan jika pelatih Spanyol Vicente del Bosque mengganti dia dengan Fabregas.
Permainan mulai hidup setelah berlangsung sekitar satu jam. Paraguay mendapatkan peluang emas untuk meraih keunggulan saat Gerard Pique dihukum karena menarik jatuh Oscar Cardozo di kotak penalti.
Namun tendangan penalti yang dilakukan Cardozo dapat diselamatkan oleh Casillas yang memperkirakan dengan tepat arah bola.
Lalu Spanyol langsung mendapat giliran tendangan penalti setelah Antolin Alcaraz dinilai wasit menjatuhkan pemain yang baru dikontrak Barcelona, David Villa, di kotak penalti.
Xabi Alonso berhasil mengeksekusi tembakan penalti itu dan masuk ke gawang Paraguay, namun dia diperintahkan untuk mengulang kembali saat para pemain Spanyol mengerubutinya.
Untuk kesempatan kedua ini dia mengubah arah tembakan, tapi penjaga gawang Justo Villar bisa menebaknya dengan tepat dan menyelamatkannya sebelum tembakan susulan dari Sergio Ramos juga dapat dia tahan.
Spanyol tidak lama kemudian merasa mereka seharusnya mendapat penalti lagi saat Fabregas terguling di bawah Villar yang melompat.
Villar kemudian mementahkan tendangan melengkung dari Andres Iniesta, sebelum del Bosque memasukan pemain depan Pedro, menggantikan gelandang bertahan Alonso.
Spanyol akhirnya memecahkan kebuntuan pada menit ke-83 setelah umpan-umpan cepat bergerak menembus jantung pertahanan Paraguay.
Iniesta melepaskan umpan pada Pedro di sisi kanan dan tembakannya membentur tiang gawang, tapi kemudian bola mengarah ke Villa yang lalu melepaskan tembakan, mengenai tiang lebih dulu tapi kemudian masuk ke gawang, mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Menjelang akhir pertandingan, Casillas harus melompat ke kaki Roque Santa Cruz untuk mencegah dia menyamakan kedudukan, sementara Villar juga menghentikan sebuah tembakan dari Villa.
Sundulan Mueller
Jerman membuka mimpi awal mereka ketika Thomas Mueller menjebol gawang Argentina melalui sundulan kepala pada menit ketiga setelah mendapat umpan tendangan bebas dari Bastian Schweinsteiger.
Striker Miroslav Klose menambah keunggulan dalam penampilan ke-100nya bagi timnan Jerman pada menit ke-68 ketika mendapat umpan matang dari Lukas Podolski dari sisi kiri lapangan dan langsung melesakkan bola dari dalam kotak penalti.
Pemain belakang Arne Friedrich menyumbangkan gol ketiga bagi Jerman pada menit ke-74 setelah dia menyambut umpan silang dari Bastian, sebelum Klose memastikan Jerman menang 4-0 melalui gol keduanya pada menit ke-89.
Jerman yang mengendalikan permainan sejak awal pertandingan babak pertama, tidak surut mundur setelah unggul 1-0 namun justru terus mendobrak lini pertahanan Argentina melalui Sami Khedira dan Klose.
Jerman yang juga mengalahkan Argentina melalui adu penalti pada perempatfinal Piala Dunia 2006, tidak memberi kesempatan lawannya untuk bisa masuk ke lini pertahanan, dan justru membuat serangan balik dengan cepat.
Argentina dengan playmaker Lionel Messi sering tidak berkutik dihadang dua atau tiga pemain belakang Jerman.
"Ini gila bisa mengalahkan Argentina 4-0, sulit menemukan kata-kata untuk hasil seperti ini," kata pencetak gol awal bagi Jerman Mueller, "Saya pikir Jerman saat ini bergetar dan ini jalan terbaik untuk merayakan kemenangan ini.?
"Kami mungkin akan menghadapi Spanyol untuk semifinal -- mereka tim terbaik di dunia, dalam pandangan saya. Kami yakin pada diri kami sendiri," kata pemain terbaik dalam pertandingan tersebut Bastian Schweinsteiger.
Sementara itu pelatih Joachim Loew mengatakan timnya bermain seperti sang juara.
"Hari ini tim telah melakukan segalanya dengan sempurna, hasil ini luar biasa karena Argentina memiliki pertahanan yang kuat, ini mengagumkan kami bisa menghasilkan banyak gol," kata pelatih Jerman tersebut.
Jerman akan bertemu dengan Meksiko di Durban pada Kamis 8 Juli 2010 dan laga ini menarik karena diperhitungkan sebagai laga ulang final Euro sehingga keduanya akan sama-sama ngotot untuk mempertahankan keberadaan (eksistensi) mereka.
Tapi yang pasti, mampukan Jerman membalas dendam kekalahannya di Euro 2008?
(T.A008/A016/P003)
Pewarta: Oleh A.R. Loebis
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010