Johannesburg (ANTARA News) - Afrika sedang menunggu momen bersejarah dari Ghana pada Jumat saat perempat laga Piala Dunia melawan Uruguay di Soccer City, kata bintang striker Asamoah Gyan, Kamis seperti dilaporkan AFP.

Ghana menjadi tumpuhan harapan jutaan warga di Benua Afrika dan menjadi harapan utama bagi Bangsa Afrika untuk mencapai semifinal Piala Dunia.

"Black Stars" Ghana`, yang masih bertahan mengibarkan bendera Afrika di ajang Piala Dunia di afrika Selatan, adalah tim ke tiga Afrika setelah Kamerun (1990) dan Senegal (2002) yang mampu mencapai delapan besar pada Piala Dunia.

Gyan mengatakan bahwa ia mempunyai firasat yang pantas menjadi juara sepak bola adalah Ghana, yang memimpin Afrika di bawah pelatih Milovan Rajevac datri Serbia.

"Ini akan menjadi sejarah. Kami adalah negara Afrika ketiga yang mempunyai kualifikasi masuk dalam perempat final," kata Gyan pada jumpa pers di Soccer City.

"Peristiwa ini akan menjadi kenangan yang tidak mudah saya lupakan dan saya berharap Afrika juga sedang menunggu momen ini," katanya.

"Ini sebuah kesempatan besar bagi kami Bangsa Afrika. Piala Dunia ada di Afrika. Tidak ada warga Afrika yang mendukung tim lain kecuali kami."

"Saya tidak memprediksi hasil pertandingan, tapi kami akan bekerj keras dan keluar sebagai pemenang," katanya.

Gyan, salah seorang kenamaan di dalam turnamen yang pernah mencetak tiga gol, mengatakan bahwa rekan timnya tidak merasakan tekanan yang berlebihan, seperti harapan warga Afrika supaya mereka bisa mengambil langkah besar berikutnya untuk sepak bola Afrika.

"Kami mewaikili Afrika. Kami ingin membuat masyarakat bangga, Tidak ada tekanan pada kami, karena kami tahu kemampuan kami sendiri," katanya.

"Perasaan yang ada bahwa semua Bangsa Afrika dan masyarakat Ghana ada di belakang kami. Kami tahu bagaimana cara kita mengumpulkan tekanan itu. Saya yakin teman saya yang ada di dalam `Black Stars`, sekalipun di sana banyak orang yang menyaksikan kami, kami siap bermain secara total." ***4***


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010