Pretoria (ANTARA News/Reuters) - Para wasit internasional bersedia menyetujui teknologi garis gawang bila teknologi itu lebih membuat mereka dapat dipuji dan disahkan FIFA, kata mereka, Selasa.
Hanya beberapa jam setelah presiden FIFA Sepp Blatter meminta maaf atas kesalahan wasit yang menodai Piala Dunia, para wasit mengatakan mereka hanya dapat menjalankan apa yang diperintahkan FIFA.
"Saya terbuka bagi apapun yang akan membuat kami lebih dapat dipuji," kata wasit Howard Webb kepada wartawan setelah sesi latihan wasit Piala Dunia di Pretoria. "Apapun alat yang kami punyai, akan saya gunakan menurut kemampuan terbaik saya.
"Saya adalah seorang polisi dan saya menegakkan undang-undang di lapangan, tetapi saya tidak membuat undang-undang. Saya akan memperhatikan masalah ini dengan penuh minat," kata Webb.
Inggris dan Meksiko adalah korban kesalahan terang-terangan di pertandingan babak kedua mereka hari Minggu, sehingga menimbulkan
seruan agar digunakan teknologi, yang sejak lama ditentang FIFA.
Insiden pertama terjadi dalam pertandingan Inggris-Jerman hari Minggu di Bloemfontein, ketika tembakan gelandang Inggris Frank Lampard menghantam mistar gawang Jerman dan jatuh di tanah yang sudah melintasi garis gawang, pada saat Inggris sedang berusaha mengejar ketinggalan pada kedudukan 2-1.
Wasit asal Uruguay Jorge Larrionda memberikan isyarat agar pertandingan jalan terus dan Jerman kemudian menang 4-1.
Pada pertandingan berikutnya, Meksiko sedang menguasai pertandingan melawan Argentina, ketika Carlos Tevez mencetak gol pembukaan meskipun secara jelas ia terlebih dahulu dalam posisi offside, sehingga membuat tim asuhan Diego Maradona itu unggul 3-1, dengan wasit asal Italia, Roberto Rosetti, mensahkan gol itu.
Wasit yang memimpin pada kedua pertandingan itu tidak ikut dalam sesi latihan tersebut, meskipun wartawan berbondong-bondong mendatangi tempat tersebut.(*)
(Uu.S005/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010