London (ANTARA News) - Juara Wimbledon Roger Federer menyatakan sudah tiba saatnya sepak bola mengikuti jejak tenis dan menggunakan teknologi untuk mencegah terulangnya skandal gol yang terjadi di Piala Dunia.
AFP melaporkan, Federer adalah penggemar berat sepak bola dan terkejut melihat dua pertandingan babak kedua di Piala Dunia yang diwarnai oleh kesalahan jelas para petugas pertandingan hari Minggu.
Inggris mestinya menyamakan kedudukan melalui gol Frank Lampard, namun gol itu tidak disahkan, saat dikalahkan Jerman 1-4, karena Wasit tidak melihat bahwa bola tendangan gelandang itu membentur mistar gawang dan jatuh di gawang yang sudah melintasi garis gawang.
Meksiko juga marah karena penyerang Argentina Carlos Tevez tidak dinyatakan offside sebelum mencetak gol pertama saat negaranya menang 3-1, hanya beberapa jam kemudian.
Di tenis, para pemain diberi tiga kesempatan setiap set untuk menggunakan teknologi tayangan ulang "Hawk-Eye" guna menentukan apakah bola itu di dalam atau di luar garis.
Federer juga yakin tidak ada alasan mengapa FIFA, badan sepak bola dunia, tidak melakukan gagasan serupa.
"Kali ini saya sedikit menaruh perhatian pada sepak bola, karena begitu banyak kesalahan yang dilakukan wasit. Mereka hingga kini kadangkala mengambil keputusan yang jauh dari apa yang sebenarnya terjadi, dan kemudian begitu banyak gol yang tidak disahkan, padahal itu gol murni dan lainnya ada gol yang mestinya tidak gol tetapi dianggap gol. Itu membuat frustrasi penggemar sepak bola," kata Federer setelah kemenangannya di babak keempat atas Jurgen Melzer, Senin.
"Anda hanya berharap semuanya yang terjadi seperti yang Anda inginkan di tahap semacam ini di suatu turnamen. Mereka bisa disingkirkan hanya karena satu kesalahan, dan itu luar biasa.
"Saya kira itu menyakitkan. Bagi saya itu tampaknya seperti hanya teriakan untuk suatu perubahan.
"Satu pukulan forehand yang bolanya jatuh di garis tidak mengubah hasil pertandingan; tetapi satu gol mengubah keadaan suatu tim dan strategi tim. Anda dapat bermain bertahan setelah itu."
Federer bahkan tidak yakin tenis memerlukan Hawk-Eye, karena olahraga tersebut sudah mempunyai beberapa hakim garis yang mengawasi apakah bola itu keluar atau tidak.
Tetapi, di sepak bola, hakim garis tidak dapat selalu mengimbangi kecepatan permainan, dan karena itu Federar yakin teknologoi elektronik atau video akan membantu.
"Di tenis, orang-orang duduk di sana, tidak bergerak. Mereka hanya melihat ke garis lapangan, jauh lebih sederhana.," katanya.
"Sebaliknya gol-gol membawa dampak besar dalam pertandingan selama 90 menit. Gol itu mengubah segala sesuatunya," katanya.(S005/I015)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010