Bloemfontein (ANTARA News) - Kekalahan memalukan Inggris dari Jerman di Stadion Free State, Bloemfontein, Minggu (27/6) menyisakan sebuah kontroversi setelah tendangan Frank Lampard di menit 38 tidak disahkan menjadi gol oleh wasit meski bola telah melewati garis gawang.
Inggris yang telah ketinggalan 2-1 setelah Miroslav Klose mencetak gol pertama Jerman di menit 20 lalu digandakan oleh Lukas Podolski 12 menit kemudian.
Matthew Upson menipiskan ketertinggalan Inggris di menit 37 memanfaatkan umpan silang Steven Gerard.
Inggris bisa saja menyamakan kedudukan di menit 38 jika wasit Jorge Larrionda lebih jeli melihat bola tendangan Lampard yang menghantam mistar gawang lalu masuk melewati garis gawang sebelum ditangkap kiper Manuel Neuer.
Akibat keputusan gegabah wasit asal Uruguay itu Inggris gagal mendapatkan momentum untuk bermain lebih baik dan mengimbangi permainan Jerman yang akhirnya keluar sebagai pemenang setelah Thomas Muller mengoyak gawang David James dua kali lagi di babak kedua.
Selain skandal 'gol' Lampard itu sebenarnya ada beberapa kejadian kontroversial yang terjadi sepanjang perhelatan Piala Dunia sejak tahun 1930.
Battle Of Santiago atau Pertempuran Santiago sebenarnya adalah laga yang mirip tawuran antara tuan rumah Chile dan Italia di Piala Dunia 1962.
Akibat provokasi dari beberapa wartawan Italia ketegangan antara dua tim telah dirasakan sebelum laga dimulai. Ketika laga baru dimulai delapan menit tetapi butuh 12 menit dan petugas polisi untuk mengeluarkannya dari lapangan.
Pemain Chile, Leonel Sanchez bahkan menonjok dua pemain Italia Mario David dan Humberto Maschio tanpa mendapat sanksi dari wasit. Polisi beberapa kali masuk lapangan untuk menengani perkelahian.
Gol tuan rumah Inggris di Final Piala Dunia 1966 ke gawang Jerman. Berakhir 2-2 di waktu normal, laga itu dilanjutkan ke babak pertambahan waktu.
Skandal berawal dari tendangan George Hurst yang menghantam mistar gawang dan belum melewati garis gawang tetapi disahkan menjadi gol oleh wasit, 3-2 untuk Inggris.
Inggris akhirnya memenangkan laga itu dengan kedudukan 4-2 dan menjuarai Piala Dunia 1966.
Kontroversi 'gol' Lampard melawan Jerman di Bloemfontein oleh banyak pakar dianggap sebagai cara semesta memberi keadilan kepada Jerman setelah aib di Final 1966.
Schande von Gijon atau Shame of Gijon adalah skandal sepak bola gajah ala Jerman dan tetangganya Austria di Piala Dunia 1982 Spanyol.
Setelah Aljazair mengalahkan Chile 3-2 dalam laga penyisihan terakhir Grup 2 di hari sebelumnya, Jerman dan Austria yang juga berada di Grup 2 sadar benar hanya kemenangan yang akan membawa keduanya lolos ke fase gugur.
Setelah Jerman mencetak satu gol di menit 11 dua tim tidak menunjukan keinginan untuk mencetak gol lagi. Alhasil Jerman dan Austria berhak lolos ke babak berikutnya dan FIFA sejak saat itu menetapkan laga terakhir di fase grup akan berlangsung bersamaan.
Tangan Tuhan Maradona di tahun 1986 merupakan salah satu skandal terbesar di sejarah sepak bola modern. Di depan muka wasit Maradona melompat, berebutan dengan penjaga gawang Inggris Peter Shilton, dan dengan sentuhan tangannya Maradona mencetak gol ke gawang Inggris membawa Argentina unggul 1-0.
Protes keras para pemain Inggris tidak mengubah keputusan wasit. Argentina kemudian menang 2-1.
Kekacauan di Korea Selatan (Korsel) tahun 2002 adalah salah satu yang teranyar ketika Korsel dibantu wasit asal Ekuador mengalahkan Italia 2-1 di babak 16 besar.
Byron Moreno, sang wasit, pertama menganulir gol Italia tanpa sebab yang jelas, menolak memberikan pinalti kepada Italia, dan memberi Fransesco Totti kartu merah karena dinilai 'diving'.
Akhirnya Italia kalah 2-1 oleh gol emas Ahn Jung Hwan striker Perugia yang ironisnya dipecat oleh klubnya setelah Piala Dunia.
(Ber/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010