Selandia Baru tersingkir setelah tiga kali bermain imbang, tetapi mengakhiri pertandingan lebih puas dibanding Italia yang juga tersingkir setelah kalah 3-2 dari Slovakia dan menempati posisi juru kunci klasemen Grup F.
Pelatih Paraguay Gerardo Martino merasa senang tim asuhannya maju ke banak kedua, tetapi tidak senang dengan penampilannya timnya.
"Kami bermain sangat buruk di babak pertama dan kami bermain lebih baik di babak kedua," katanya setelah pertandingan itu.
"Saya senang lolos ke babak selanjutnya, tetapi tidak dengan cara kami bermain. Kami mempunyai banyak masalah di daerah dimana kami tidak mengharapkannya, dan itu adalah dalam menyerang."
Penyerang Roque Santa Cruz sepakat pertandingan itu buruk.
"Kami sangat, sangat senang lolos ke babak selanjutnya, tetapi pertandingan itu sangat sulit," katanya. "Pertandingan membosankan, karena mereka begitu defensif. Dalam pertandingan seperti ini, Anda berharap menang, tetapi yang penting adalah maju ke babnak selanjutnya."
Di babak pertama, Paraguay menguasai pertandingan, tetapi tidak mampu memanfaatkannya untuk mencetak gol.
Paraguay menyadari bahwa satu angka sudah cukup untuk melaju ke babak kedua dan mereka menunjukkan sedikit ambisi untuk meraih kemenangan, sementara Selandia Baru bertahan secara baik dan kurang kreativitas untuk menyerang.
Sepak pojok pertama baru terjadi di menit ke-62 dan hampir menghasilkan gol, tetapi usaha Cristian Riveros dapat diselamatkan penjaga gawang Selandia Baru Mark Paston.
Paraguay menurunkan pemain depan Lucas Barrios dan Edgar Benitez dalam usaha menghidupkan serangan dan usaha itu hampir berhasil ketika, setelah gerakan terbaik dalam pertandingan itu, Benitez melepaskan tembakang melengkung, tetapi tembakan itu dapat ditepis.
Selandia baru, yang tahu bahwa kemenangan akan membawa kedua tim maju ke babak berikutnya, menurunkan pemain depan berusia 18 tahun, Chris Wood untuk memberikan tenaga segar di pasukan penyerang, tetapi gagal menciptakan kesempatan.
(S005/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010