Durban (ANTARA News) - Kebanggaan untuk tidak bertindak pragmatisme akan menjadi semboyan ketika dua negara besar dalam sepak bola, Brazil dan Portugal, bertemu dalam pertandingan Piala Dunia, Jumat (1400) untuk menentukan juara Grup G.

Meski siapa pun yang memuncaki grup boleh jadi akan bertemu Spanyol pada putaran kedua, kesan bahwa kedua tim mungkin sama-sama menghindari juara Eropa tersebut hanya mendapat sedikit perhatian.

"Dalam sepak bola nasional Brazil tugas kami adalah memenangi setiap pertandingan," kata pemain belakang Lucio, Rabu. "Kami bermain demi kehormatan kostum Brazil dan masyarakat Brazil. Kami tidak memilih lawan kami."

Pelatih Brazil Dunga tidak suka mencampuri timnya tetapi akan mengganti playmaker Kaka, yang dilarang main setelah mendapat kartu merah dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 3-1 atas Pantai Gading, Minggu.

Julio Baptista atau Dani Alves tampaknya akan menggantikan pemain tengah itu, dengan perubahan lainnya juga mungkin diperlukan setelah Elano cedera usai dijegal pada Minggu.

Tidak seperti tim Brazil, yang mengumpulkan dua kemenangan, tim Portugal secara matematis masih bisa terkejar oleh Pantai Gading untuk meraih tempat di babak 16 besar kendati menang 7-0 atas Korea Utara pada Senin.

Sangat tidak mungkin menghasilkan sembilan gol yang dibutuhkan Pantai Gading untuk mengejar Portugal dengan asumsi mereka mengalahkan Korea Utara dan Portugal kalah dari Brazil.

Kenangan buruk

Akan tetapi setiap pemikiran mengenai Portugal bermain untuk meraih hasil imbang dan akan menjamin mereka lolos, terganggu kenangan saat dipukul 6-2 dalam pertemuan terakhir mereka dengan lima kali juara dunia itu pada pertandingan persahabatan 2008.

"Itu kekalahan besar bagi kami dan sekarang punya peluang untuk mengalahkan mereka," kata playmaker Portugal Tiago.

"Ini bukan pembalasan, kami adalah dua tim besar dalam Piala Dunia. Kedua tim ingin lolos dan memenangi pertandingan. Jadi ini bukan pembalasan, hanya satu pertandingan untuk dimainkan."

Mengalahkan Korea Utara pada Senin, mengubah prospek Portugal dalam Piala Dunia setelah bermain imbang dalam pertandingan pembuka dengan Pantai Gading dan pelatih Carlos Queiroz tampaknya akan mengawali pertandingan dengan susunan pemain yang sama.

Deco, salah satu pemain kelahiran Brazil dalam tim Portugal, mungkin akan memberikan Queiroz pilihan lebih banyak jika ia pulih dari cedera pinggul tetapi penampilan baik Tiago bisa mengamankan tempatnya setelah ia mencetak gol dua kali saat melawan Korea Utara.

Dorongan lainnya di Cape Town adalah Cristiano Ronaldo yang menyudahi paceklik gol dalam dua tahun dalam kompetisi internasional, dengan melesakkan gol keenam yang agak `berbau` keberuntungan baginya pada pertandingan melawan Korut, yang rekan setimnya Ricardo

Carvalho berpendapat bahwa itu boleh jadi sangat penting.

"Ia agak kecewa karena ia ingin mencetak gol dalam setiap pertandingan," kata pemain belakang tersebut. "Penting bagi dia untuk mencetak gol dan juga bagi kami karena semakin dia percaya diri, semakin baik bagi kami."

(U.F005)

(Uu.SYS/C/A016/A/A016) 24-06-2010 14:37:40

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010