Rustenburg (ANTARA News) - Menjelang laga hidup mati di grup E melawan Denmark pelatih Jepang Takeshi Okada mendesak anak asuhnya untuk fokus memenangi pertandingan itu, meski hasil seri sudah cukup membawa Jepang melaju ke babak enam belas besar.
Saat ini Jepang meraih 3 angka berkat kemenangan atas Kamerun. Denmark memiliki nilai sama dengan Jepang, sedangkan Belanda menjadi pemuncak grup E dengan angka 6.
Jepang berada di peringkat kedua karena unggul selisih gol dari Denmark. Wakil Afrika, Kamerun belum meraih satu angka pun dan menduduki posisi juru kunci. Okada tidak ingin para pemain Jepang memikirkan hal lain kecuali meraih tiga angka penuh.
"Dalam pertemuan kami hari ini, saya katakan pada para pemain bahwa kami tidak boleh memikirkan hasil seri. Artinya kami harus mencetak gol. Jadi sejak awal kami akan bermain dengan tujuan untuk menang," kata Okada, seperti dikutip Sporting Life.
Menjelang laga melawan Denmark yang akan berlangsung Kamis (24/6), Okada tidak ingin membebani pemainnya dengan latihan berat. Dia mengungkapkan pemain Jepang hanya menjalani latihan ringan bahkan memiliki waktu untuk bersantai.
"Dalam latihan hari ini kami tidak banyak berlatih. Dalam dua hari terakhir, kami bersantai sehari dan besoknya kami menjalani latihan ringan," katanya.
"Pertandingan besok bagi kami, juga bagi seluruh penduduk Jepang, merupakan pertandingan besar. Bagaimanapun, tanpa memperhatikan fakta bahwa itu pertandingan besar dan lawan tangguh, yang bisa kami lakukan adalah melakukan yang terbaik, hanya itu," kata Okada.
Jepang pertama kali lolos ke putaran final Piala Dunia (PD) 1998 di Perancis. Prestasi terbaik tim "Samurai Biru" adalah mencapai babak enam belas besar PD 2002, saat itu Jepang bersama Korea Selatan menjadi tuan rumah. Mereka gagal melaju ke perempat final karena dikalahkan Turki 1-0.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa lakukan sejauh ini dan besok, di lapangan, semua pemain harus melakukan semua yang kami inginkan untuk lolos ke babak berikut," lanjut Okada.
Okada menyadar bahwa Denmark memiliki keunggulan dengan tinggi badan para pemain yang jangkung, namun dia mengaku tidak takut karena mereka sudah menghadapi dua tim dengan pemain jangkung yaitu Belanda dan Kamerun.
(ENY/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010