Kemenangan tersebut menempatkan Jerman sebagai juara Grup D dan akan menghadapi Inggris di Bloemfontein pada hari Minggu, sementara Ghana menempati posisi kedua grup dan akan menghadapi juara Grup C, Amerika Serikat, di Rustenburg pada Sabtu, demikian AFP.
Tembakan luar biasa yang dilakukan Ozil dari tepi kotak penalti saat pertandingan berlangsung satu jam menjadi penentu keberhasilan Jerman ke babak kedua turnamen tersebut.
Pemain berusia 21 tahun itu mengaku memang ingin melepaskan tendangan ke bagian belakang jala gawang, setelah membuang kesempatan pada babak pertama untuk mengalahkan penjaga gawang Ghana Richard
Kingson.
"Seharusnya saya sudah bisa membuat kedudukan 1-0 pada babak pertama, jadi saya sedikit jengkel dengan diri saya sendiri," kata Ozil. "Saya kecewa, tapi saya tahu saya akan bisa mencetak gol."
Pelatih Jerman Joachim Loew mengatakan tidak pernah meragukan talenta Ozil yang lebih cepat matang.
"Saya katakan padanya saat istirahat - Anda masih bisa menciptakan gol," kata Loew, yang kontraknya akan berakhir setelah Piala Dunia.
"Ini pertandingan yang sangat hebat dan banyak yang tidak jalan bagi kami. Tapi pada akhirnya kini kami mencapai putaran berikutnya."
"Pertandingan 16 besar (melawan Inggris) akan menjadi sebuah pertarungan berkelas, kami sangat menantikannya," kata Loew.
Pelatih Ghana Milovan Rajevac merasa lega bisa lolos ke 16 besar meskipun timnya akan menjadi satu-satunya perwakilan Afrika di putaran berikutnya itu.
"Jerman tim yang sangat bagus. Kami mendapatkan peluang kami dan kami lolos, itulah yang paling penting," kata pelatih asal Serbia yang mengesampingkan kurangnya potensi Ghana di depan gawang. Dua gol mereka dalam pertandingan grup terjadi dari titik penalti.
"Sulit untuk menjelaskannya padahal kami menciptakan banyak peluang," katanya.
"Saya ingin melihat kami mencetak gol yang sesungguhnya, sehingga akan sangat penting bagi kami untuk lebih efisien di depan gawang lawan kami pada putaran berikutnya," katanya.
Untuk pertamakali dalam sejarah Piala Dunia, dua bersaudara saling berhadapan yakni pemain yang baru dikontrak Manchester City Jerome Boateng yang menjadi bek kiri Jerman, menghadapi kakak tirinya
Kevin-Prince Boateng di tim Ghana.
Pemain kelahiran Brazil Cacau, yang bermain sejak awal setelah Miroslav Klose menjalani hukuman tidak boleh bermain, mendapat peluang pertama pertandingan tersebut saat dia bebas di sayap kanan, namun tendangannya mengarah langsung ke kiper Kingson.
Ghana mendapat peluang setelah 15 menit saat Kwadwo Asamoah mengendalikan bola ke kotak penalti dan memberikan pada Asamoah Gyan, namun dapat dimentahkan oleh Bastian Schweinsteiger.
Kedua tim sama-sama mendapat peluang pada menit ke-25 dalam pertandingan yang disaksikan 83.391 penonton di Soccer City.
Yang pertama ketika pemain Ghana Andre Ayew masuk ke area penalti, tapi sentuhannya gagal membuahkan hasil dan kemudian pemain Jerman Ozil sudah berhadapan langsung dengan Kingson, tapi penjaga gawang Ghana itu dapat menyelamatkan gawangnya dari kebobolan gol.
Kapten tim Jerman Philipp Lahm kemudian menyelamaykan sebuah sundulan dari Gyan.
Ayew mendapat kartu kuning pertama pada menit ke-39 karena melakukan tekel dari belakang pada Cacau, sementara pemain Jerman Thomas Mueller juga mendapat kartu kuning pada menit ke-43 juga karena melakukan tekel.
Jerman menghabiskan lima menit pertama babak kedua di setengah lapangan Ghana, namun Asamoah membuang peluang emas saat dia melepaskan tembakan namun dapat diamankan penjaga gawang Jerman Manuel Neuer pada menit ke-52.
Saat pertandingan berlangsung satu jam, Ozil menenangkan ketegangan Jerman pada pertandingan itu dengan sebuah gol dari tembakan kaki kiri dari tepi kotak penalti, yang akhirnya bisa mengalahkan Kingson dan membuat Jerman unggul.
Ghana kemudian menekan ke depan dan sebuah tembakan dari John dapat ditahan oleh Jerome Boateng, kurang dari semenit kemudian, sementara Lahm dapat menahan tembakan Ayew beberapa saat kemudian.
Selama 20 menit terakhir, Ghana terus menerus menguji pertahanan Jerman, namun tim asuhan Joachim Loew itu akhirnya dapat mempertahankan rekor negaranya yang tidak pernah gagal lolos dari tahapan grup di Piala Dunia.(I015/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010