Kami memulai proyek ini dengan harapan masyarakat di seluruh dunia menyadari pentingnya mendaur ulang ...

Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo melakukan sejumlah upaya untuk dapat menggelar acara olahraga multievent tersebut ramah lingkungan, sekaligus berkontribusi terhadap program pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) PBB.

Salah satu upaya penyelenggara untuk menggelar Olimpiade ramah lingkungan adalah membuat medali hasil daur ulang dari ponsel pintar dan personal computer/PC atau komputer yang sudah tidak lagi digunakan.

Menurut, Senior Director of Sustainability Tokyo 2020, Yuki Arata, penyelenggaraan acara dan isu lingkungan tidak dapat dipisahkan, terutama menyangkut Olimpiade dan Paralimpiade yang melibatkan banyak peserta.

Baca juga: Kirab obor Olimpiade di Tokyo digelar tanpa pelari

"Karena perubahan iklim yang serius, yang mengakibatkan hujan lebat atau karena pemanasan global menyebabkan es mencair sehingga olahraga musim panas tidak dapat diadakan," kata Arata dalam konferensi pers virtual, Jumat.

"Dengan menunjukkan bahwa kami menyelenggarakan Olimpiade Tokyo dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan ini, atlet yang berpartisipasi dalam Game dan juga orang yang menonton pertandingan melalui siaran, kami membangun kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, yang diharapkan dapat mendorong mereka untuk melakukan aksi," dia melanjutkan.

Selain proyek pembuatan medali ramah lingkungan, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 juga membuat proyek podium hasil daur ulang dari plastik. Arata mengatakan penyelenggara telah memulai kedua proyek tersebut sejak 2019, untuk mengumpulkan metal sebagai bahan pembuatan medali dan plastik untuk membuat podium.

"Penyelenggara Olimpiade 2020 dan Komite bekerja sama dengan P&G sebagai partner membuat podium. Kami mengumpulkan plastik, botol detergen misalnya, dari ritel, sekolah dan masyarakat," ujar Arata.

Baca juga: Olimpiade tanpa penonton, badan olahraga kecewa

"Kami memulai proyek ini dengan harapan masyarakat di seluruh dunia menyadari pentingnya mendaur ulang, juga siswa-siswa untuk mengetahui isu mengajarkan isu plastik dan mengambil langkah soal itu," dia menambahkan.

Penyelenggara Olimpiade Tokyo juga mengambil langkah lebih jauh untuk dapat menyelenggarakan acara yang mendukung program SDGs PBB. Salah satunya adalah seragam yang dikenakan relawan Olimpiade yang dibuat dari bahan poliester yang ramah lingkungan.

Tidak hanya itu, bekerjasama dengan pembuat mobil Toyota penyelenggara telah menyediakan kendaraan dengan energi terbarukan sebagai alat transportasi di kampung atlet. Penyelenggara juga menyediakan bis swakemudi bagi atlet.

Upaya peningkatan kesadaran dan edukasi soal lingkungan secara langsung juga dilakukan penyelenggara dengan menyediakan tempat sampah yang mengharuskan partisipasi untuk memilah sampah.

Baca juga: Tokyo dinyatakan darurat COVID-19, Olimpiade digelar tanpa penonton
Baca juga: Presiden Jokowi: atlet Indonesia emban amanat berat di Olimpiade Tokyo
Baca juga: Japan Olympic Museum simpan 100 tahun warisan Olimpiade

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021