Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo meyakini capres PDIP Megawati hanya akan berhadapan head to head dengan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono pada pilpres 2009 dan posisi wapres akan menjadi penentu kemenangan.

Kepada pers di Gedung DPR Jakarta, Kamis, Tjahjo yang juga Ketua Bapilu PDIP itu menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyusun matriks berisi kombinasi sejumlah tokoh yang mungkin berpasangan dengan Megawati dan dihadapkan dengan SBY berikut kombinasi pasangannya.

Dalam matriks versi PDIP yang ditayangkan kepada pers itu, Megawati dikombinasikan dengan sejumlah nama tokoh, baik yang telah mencalonkan diri maupun belum, seperti dengan Sri Sultan HB X, Wiranto, Prabowo, Sutiyoso, Hidayat Nurwahid, Surya Paloh dan bahkan mantan Kapolri Sutanto dan Panglima TNI Djoko Santoso.

Kombinasi Megawati dengan berbagai kemungkinan cawapres itu diukur dan dihadapkan dengan kombinasi SBY dan sejumlah kemungkinan wapresnya, diantaranya dengan Jusuf Kalla, Hidayat Nurwahid atau Meutya Hatta dan Sri Mulyani.

"Ibu Mega sudah bertemu dengan semua tokoh potensial yang mungkin bisa disandingkan dengannya dan sekaligus mengundang mereka dalam Rakernas di Solo nanti," kata Tjahjo.

Dikatakannya pula bahwa perhelatan PDIP di Solo pada akhir Januari mendatang itu merupakan tempat untuk mengerucutkan nama-nama calon pendamping Megawati yang diusulkan fungsionaris PDIP dari seluruh Indonesia.

Namun demikian, Tjahjo juga mengatakan bahwa hasil akhir cawapres yang akan mendampingi Megawati di Pilpres 2009 masih perlu menunggu bagaimana hasil pemilu legislatif pada April nanti dan sejumlah nama cawapres yang diusulkan PDIP itu pada saat ini juga masih mendeklarasikan sebagai kandidat presiden.

"Tapi nanti (setelah pemilu legislatif diketahui hasilnya) kalau perkembangannya tidak memungkinkan untuk mencalonkan sebagai capres, tentunya bargaining akan diturunkan dong," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009