Johannesburg (ANTARA News/Reuters) - Juara dunia Italia membutuhkan satu kemenangan melawan Slovakia, Kamis, untuk memastikan langkah mereka menuju putaran kedua Piala Dunia.

Saat itulah semua mata akan tertuju pada kapten Fabio Cannavaro yang membuat kesalahan pada dua laga pertama dan membuat gawang Italia kebobolan.

Redupnya bintang Cannavaro yang pernah menjadi pemain terbaik pada 2006 dan membawa tim Azzurri memenangi Piala Dunia empat tahun lalu, menunjukkan betapa parahnya kualitas tim Italia pada turnamen kali ini.

Kesalahan ketiga yang dilakukan pemain berusia 36 tahun itu pada laga terakhir Grup F di Ellis Park, Johannesburg, Kamis, akan memuluskan jalan bagi Slovakia dan memaksa juara dunia tersebut untuk angkat koper lebih awal.

Cannavaro gagal menghambat tendangan pemain Paraguay pada laga yang berakhir seri 1-1 serta menghentikan tendangan bebas Shane Smeltz yang membuat Selandia Baru mencetak skor imbang 1-1.

"Kami adalah tim. Kami tidak ingin mencari siapa yang salah," kata Cannavaro.

Dengan perawakannya yang relatif pendek dan masalah kurang percaya diri yang dihadapinya, Cannavaro terlihat jauh berbeda dibanding empat tahun lalu, yang ibarat tembok tidak akan membiarkan siapa pun melewatinya.

Kebijakan pelatih Marcello Lippi untuk memasukkan pemain yang hampir mengakhiri karir sepak bolanya itu tentu dipertanyakan. Namun dengan status pahlawan yang disandangnya, kritik yang dilontarkan pun jarang dilakukan secara terbuka.

Berdasar hasil polling yang dibuat Gazzetta dello Sport tentang apakah Cannavaro perlu dicoret, 69,2 persen responden menyatakan ya.

Meski demikian, bek Juventus yang akan berhenti sebagai pesepakbola internasional dan menikmati masa pensiunnya di Al Ahli, Dubai Juli nanti, akan bertahan dalam tim karena bek tengah cadangan Leonardo Bonucci dan Salvatore Bocchetti sangat tidak berpengalaman.

Harapan pada Pirlo

Bukan hanya dari pemain bek saja, Italia juga menghadapi masalah di gelandang yang gagal memberikan serangan terbaik.

Lippi berharap gelandang kreatif Andrea Pirlo bisa kembali bermain setelah melewatkan dua laga pertama akibat cidera betis. Namun keikutsertaannya masih belum bisa dipastikan.

Kiper Gianluigi Buffon dikhawatirkan tidak bisa merumput karena cidera punggung, sementara Lippi akan memasukkan Antonio Di Natale atau Giampaolo Pazzini di lini depan dan Alberto Gilardino keluar.

"Tidak semuanya berjalan baik, namun kami tidak ingin melihat gelas yang setengah kosong," kata Lippi. "Piala Dunia bagi kami bisa saja dimulai di sini."

Skor seri cukup bagi Italia untuk mencuri tiga poin jika tim yang memuncaki grup Paraguay mengalahkan Selandia Baru.

Tim Azzurri yang terkenal sebagai "slow starter" melaju dengan tiga skor imbang pada 1982 sebelum mereka meningkatkan permainan dan melaju tak tertahankan mengalahkan Jerman dan meraih trofi.

Sementara itu Slovakia mempunyai satu poin dan hanya bisa terus melangkah maju jika mereka menang. Meski itu mungkin tidak cukup jika Selandia Baru mengalahkan Paraguay.

Pelatih Vladimir Weiss merasa tidak nyaman dengan pemberitaan media baru-baru ini. Anaknya yang juga masuk dalam skuad mengatakan, tim sudah merasa muak dengan harapan tak realistis para pendukung pada penampilan pertama mereka di Piala Dunia.

"Terlalu banyak kritik dari negeri kami, kami melakukan apapun yang kami mampu. Kami belum memenangkan satu laga pun namun kami masih memiliki kesempatan dan berpikir positif," kata Vladimir Weiss Jr.

Mereka hanya membuat satu tendangan terarah pada laga Minggu saat ditekuk Paraguay 2-0 sehingga Miroslav Stoch mungkin akan masuk kembali ke dalam tim setelah pulih dari cedera.(*)
(S022/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010