Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari membantah terkait kabar bahwa vaksin COVID-19 yang terbakar dalam insiden tersebut mencapai ribuan ampul.
"Tidak sampai seribu, (Puskesmas) kecamatan saja gak sampai seribu. Kita tahu berapa kapasitas kelurahan, cakupan penyimpanan vaksinnya kecil. Tidak sampai, paling puluhan," kata Erizon saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Meski belum diketahui berapa jumlah pasti yang terbakar, Erizon memastikan bahwa hanya puluhan ampul stok vaksin yang terbakar, baik vaksin Sinovac untuk COVID-19, juga vaksin lainnya seperti BCG.
Pihaknya pun masih mendata stok vaksin yang habis dilalap "si jago merah", karena data-data vaksin juga ikut terbakar.
"Hanya puluhan, cuma berapanya kita lagi hitung karena status stoknya juga kebakar, jadi masih dicross-check," ujar dia.
Sebelumnya, tim piket dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat menerima laporan api menjalar di Puskesmas Sumur Batu pada Kamis pukul 19.53 WIB.
Pendinginan pun berhasil dilakukan pada pukul 20.20 WIB dengan pengerahan empat unit mobil pemadam. Diduga kebakaran tersebut berasal dari korsleting listrik.
Baca juga: Jakarta kemarin, gudang Dinkes DKI terbakar hingga tabung oksigen
Baca juga: Gudang Puskesmas Sumur Batu di Jakarta Pusat terbakar
Baca juga: Gudang farmasi milik Dinkes DKI di Jakarta Timur terbakar
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021