Rustenburg, Afrika Selatan (ANTARA news/AFP) - Jepang menetapkan bahwa menghentikan Nicklas Bendtner dan Dennis Rommedahl sebagai kunci untuk mewujudkan harapan mereka membuat sejarah dengan mengorbankan Denmark di Rustenburg, Kamis.
Bermain imbang di Stadion Royal Bafokeng akan cukup bagi Jepang untuk lolos dari babak grup Piala Dunia untuk pertama kalinya di luar wilayah negara tersebut.
Seperti halnya dengan lawan mereka, Denmark telah mengalahkan Kamerun dan kalah dari Belanda di Grup E, karena rendahnya perbedaan gol mereka, skuad asuhan Morten Olsen itu harus menang untuk mencapai babak 16 besar.
Bek Jepang Yuji Nakazawa mengakui penyerang Arsenal Bendtner akan merupakan ancaman besar bagi timnya.
Tetapi, bek tengah itu yakin penyerang dengan tinggi badan 1,94 meter itu dapat dinetralkan dan menggarisbawahi bahwa skuad Jepang bertekad untuk membuktikan kepada mereka yang menulis mereka sebagai tim yang tidak mempunyai harapan di grup yang teah dimenangi Belanda.
"Kami tidak akan takut," kata Nakazawa. "Lebih cepat menemukan peringkat kami dengan melihat urutan terbawah daftar 32 negara. Tetapi karena kami menyadari hal itu, membuat kami berusaha lebih keras."
Rommedahl merupakan pemain menonjol saat Denmark mengalahkan Kamerun, tetapi pemain belakang itu akan dijaga ketat hari Kamis, Yuto Nagamoto, diyakini akan dapat memaksa pemain sayap Ajax itu untuk ikut mempertahankan daerah belakang mereka.
"Saya tidak kalah saat saya bermain berhadapan satu-satu lawan para pemain Belanda," katanya. "Saya tidak akan membiarkan mereka menang. Saya dapat menjadi ancaman bagi mereka."
Per Kroldrup diduga akan memperkuat tim Denmark menggantikan Simon Kjaer yang diskors dan bek Fiorentina itu sudah ingin sekali turun ke lapangan.
"Saya sudah lama latihan tanpa bertanding. saya sangat fit dan siap," kata Kroldrup.
"Ini merupakan pertandingan pertama saya (di Piala Dunia), tetapi semuanya menentukan. Jepang adalah tim baik yang sangat teratur dan akan sulit untuk melawannya. Tetapi, kami percaya dan yakin pada diri kami sendiri dan kami berpendapat dapat mengalahkan mereka."
Kapten Jepang Makoto Hasebe, mengakui bahwa Denmark mempunyai keuntungan dari segi tinggi badan dan menggarisbawahi pentingnya tidak memberikan kesempatan kepada mereka untuk menggunakan keuntungan itu.
"Mereka hebat dari segi postur tubuh," kata Hasebe. "Saya kira akan penting untuk menghindari melakukan pelanggaran."
Pelatih Jepang Takeshi Okada menggambarkan Denmark sebagai suatu tim "tanpa kelemahan apapun", tetapi menyatakan permainan tim asuhannya terus meningkat di setiap pertandingan, sehingga akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi legenda.
"Kami telah diberi kesempatan untuk mencapai babak 16 besar," kata pelatih berusia 53 tahun itu. "Mungkin tidak akan terjadi lagi di sepanjang hidup kami."
Denmark tampil di putaran final untuk keempat kalinya dalam sejarah mereka, tetapi barangkali akan signifikan bahwa mereka selalu lolos dari babak pertama.
Mereka mencapai babak kedua di Meksiko tahun 1986, menjadi perempatfinalis tahun 1998 di Prancis dan, dalam penampilan terakhirnya di turnamen sepak bola dunia tersebut di Jepang dan Korea Selatan, maju ke babak 16 besar.(*)
(Uu.S005/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010