Rustenburg, Afrika Selatan (ANTARA News) - Ada bau pemberontakan di pemusatan latihan tim Inggris untuk Piala Dunia, Hari Minggu, sementara skuad asuhan Fabio Capello yang kecewa itu mempersiapkan diri menghadapi Slovenia dalam suatu pertandingan yang akan menentukan nasib mereka di turnamen sepak bula dunia di Afrika Selatan.
Mantan kapten John Terry menyatakan para pemain bersatu mendukung Capello, tetapi nada dan isi beberapa komentarnya menyerukan suatu seruan pemberontakan terhadap pelatih asal Italia itu.
Bek Chelsea itu secara efektif menegaskan bahwa semua tidak berjalan baik di Kampus Olahraga Royal Bafokeng dengan mengungkapkan bahwa ia mengharapkan pertukaran-pertukaran pendapat secara blak-blakan pada suatu pertemuan dengan Capello yang dijadwalkan Minggu malam.
Atas pertanyaan tentang rekan satu timnya di Chelsea, Nicolas Anelka yang dipulangkan oleh Prancis, Terry bergurau, "Saya memandang Nico dipulangkan karena menyuarakan pendapatnya dan barangkali beberapa dari kami akan dipulangkan setelah malam ini."
Bek tengah itu menambahkan, "Bila kami merasa sesuatu harus berubah, kami berutang kepada negara dan manajer untuk mengatakannya di pertemuan malam ini. Bila hal tersebut mengganggunya atau pemain lainnya, apa jadinya."
Inggris hari Rabu akan berhadapan dengan Slovenia di Port Elizabeth dan mereka harus menang untuk menjamin maju ke babak sistem gugur kompetisi tersebut setelah bermain imbang 1-1 dengan Amerika Serikat dan imbang tanpa gol dengan Aljazair yang digambarkan oleh Terry sebagai "tidak dapat diterima".
Sementara mengabaikan laporan-laporan ketidakharmonisan di pemusatan tersebut, Terry menjelaskan bahwa ia mempunyai beberapa masalah terpendam yang ia ingin kemukakan dengan cara yang menyatakan bahwa, meskipun jabatan kapten dicopot oleh Capello bulan Februari, ia tetap dominan secara personalitas di ruang ganti Inggris.
"Satu pertandingan akan dapat membuat kami berhasil atau hancur di turnamen tersebut. Saya telah meninggalkan tiga atau empat pekan istri dan anak saya. Saya datang ke sini untuk memenangi turnamen ini dan saya tidak ingin pulang hari Rabu."
Capello secara luas dikecam karena tidak memberi kesempatan beberapa menit kepada Joe Cole dalam dua pertandingan pertama.
Itu dilaporkan sebagai salah satu yang memprihatinkan para pemain senior Inggris dan penilaian emosional Terry tentang apa yang ditawarkan kepada rekan satu timnya di Chelsea itu menyatakan laporan-laporan itu akurat.
"Joe sembuh dari cedera berkat dorongan kami di Chelsea dan golnya bagi kami di Manchester United sangat penting," kata Terry. "Dia dan Wayne merupakan dua pemain yang dapat mendorong tim dan mendobrak lini pertahanan. Bila dipasang ia akan melakukan pekerjaan besar."
Terry juga menegaskan bahwa para pemain berusaha keras menghilangkan kejemuan di kamar ganti selama berjam-jam.
"Saya tidak bohong," katanya. "Kami selesai makan siang dan kemudian sedikit menendang-nendang bola selama enam atau tujuh jam hingga makan malam."
Di bawah manajer sebelumnya, para pemain Inggris mendapat kebebasan yang lebih besar untuk pergi ke luar dan tentang kapan latihan berakhir, serta bisa meluangkan waktu dengan keluarga mereka.
Pilihan itu dibatasi di sini karena alasan keamanan dan keengganan Capello pada para istri dan teman wanita para pemain yang glamor, seperti yang dilakukan skuad tersebut di Jerman empat tahun lalu.
Terry menyatakan ia tidak mempunyai masalah dengan metode Capello, yang antara lain kebijaksanaan yang banyak mendapat kecaman, yakni membiarkan para pemain terus menunggu sampai dua jam sebelum pertandingan dimulai, sebelum para pemain tahu apakah mereka diturunkan atau tidak.
"Ia mempunyai caranya dan filosofinya," tambah Terry. "Mereka mengusahakan suatu pertandingan yang berkualitas, jadi saya pikir kita hendaknya jangan mencari alasan atau mengecam manajer."
Tetapi, Terry kemudian bergabung dengan penjaga gawang David James dalam menentang penilaian Capello bahwa para pemain Inggris telah dilumpuhkan oleh kecemasan dalam pertandingan melawan Aljazair.
"Pada tingkat di sana suatu hal yang alami ada sedikit kegugupan. Tetapi saat melangkah melintasi garis putih, semuanya hilang."
Terry menambahkan, "Suatu kelompok pemain pergi ke sana dengan instruksi manajer, tetapi saat kami di sana, terserah kepada kami untuk melakukan apa yang diberitahu kepada kami dan kami tidak melakukannya pada malam lainnya.
Terry mengatakan Capello dan para pendukung Inggris benar untuk menuduh para pemain kurang bersemangat saat bertanding melawan Aljazair.
"Saya tidak berpendapat bahwa para pemain mempunyai malam lain. Saya yakin pada hari Rabu," katanya.
(Uu.SYS/C/S005/A/T009) 20-06-2010 20:53:58
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010