Johannesburg (ANTARA News) - Striker Inggris yang berwatak pemanas, Wayne Rooney, akhirnyaminta maaf setelah pada Sabtu (19/6) berteriak-teriak di depan kamera televisi setelah timnya bermain imbang 0-0 lawan Aljazair.
Masih segar dari penampilannya saat menang atas Manchester United, pemain berusia 24 tahun itu merupakan pemain terget Inggris untuk mencetak gol tetapi ia gagal melakukannya dalam dua laga Grup C melawan Amerika Serikat dan Aljazair.
Rooney kelihatannya kecewa dan berang setelah usai melawan Aljazair, sehingga bereaksi keras di depan kamera TV saat keluar lapangan dan disoraki penonton, demikian laporan Reuters.
"Enak bila disorakin penonton sendiri. Itulah namanya dukungan yang loyal," kata Rooney dalam komentarnya setelah Inggris mendapat cercaan di negara mereka.
Mungkin ada dorongan dari balik layar melalui pelatih Fabio Capello, pemain depan itu sesegera mungkin mengeluarkan pernyataan baru melalui Asosiasi Sepak Bola Inggris.
"Saya emosi dengan tim Inggris dan saya kira pendukung lain pun begitu. Kemarin malam, sebagai refleksinya, saya katakan yang kurang baik karena saya frustrasi tentang kedua penampilan kami," kata Rooney dalam pernyataaanya.
"Saya minta maaf atas semua perkataan dan tindakan saya pada akhir pertandingan itu," katanya.
Rooney mengimbau penonton, agar tetap mendukung timnya pada pertandingan melawan Slovenia, karena Inggris harus menang bila ingin maju ke putaran kedua di Afrika Selatan.
"Yang paling penting sekarang, kita harus bersatu, bersikap positif, untuk memenangi pertandingan Rabu," katanya.
"Untuk melakukan ini, para pemain butuh dukungan lebih dari para penonton," katanya.
Media Inggris menuliskan sikap Rooney itu dengan berbagai kalimat, Sabtu.
"Roo-boo-zela betiup paling keras," merupakan salah satu berita utama membandingkan Rooney dengan trompet lokal vuvuzela.
Sikat Rooney menyusahkan pelatih: agresinya normal tapi membuatnya penuh risiko dan kemungkinan dapat kartu merah kontroversial.
Pada Piala Dunia lalu, ia dikeluarkan dari lapangan karena berseteru dengan Ronaldo ketika Inggris kalah di perempat final dari Portugal. Mereka kalah terndangan penalti.
Kendati menjadi seorang ayah umumnya akan menjadi lebih matang, tetapi Rooney sebelum Piala Dunia menunjukkan sikap berangnya sehingga dihukum ketika mengeluarkan kata-kata keras pada laga persahabatan melawan tim lokal, Platinum Stars.
(Uu.A008/C003/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010