Latihan yang akan berlangsung hingga Selasa sore pekan depan itu berlokasi di wilayah perairan yang terentang dari Kota Rongcheng di Provinsi Shandong hingga Kota Lianyungang di Provinsi Jiangsu.
Demi keamanan bersama, kapal lain tidak diizinkan melintasi wilayah perairan itu, kata Badan Keamanan Laut (Bakamla) Qingdao, Provinsi Shandong dalam surat pemberitahuan.
Namun, surat tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut perihal aktivitas militer di sana.
Baca juga: AS: Pengembangan gudang senjata nuklir China 'mengkhawatirkan'
Pengumuman yang sama juga dikeluarkan oleh Bakamla Lianyungang sejak Selasa (6/7) lalu, namun ditarik lagi pada hari yang sama.
Pada Senin lalu, surat pemberitahuan pembatasan pelayaran yang dikeluarkan Bakamla Lianyungang menyebutkan puing-puing roket diperkirakan jatuh di perairan Laut Kuning pada Jumat antara pukul 12.00 dan 24.00.
Berdasarkan perkiraan tersebut, Bakamla setempat tidak mengizinkan kapal-kapal sipil melintasi wilayah itu.
Sayangnya, tidak diketahui secara pasti apakah latihan militer tersebut berkaitan dengan jatuhnya sampah-sampah roket atau tidak.
Laut Kuning memisahkan daratan China dengan Semenanjung Korea yang luasnya mencapai 146.719 mil persegi.
Baca juga: Pria China ditembak mati setelah ancam ledakkan bom
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021